Evakuasi Korban Longsor di Pasaman Barat Berlangsung Dramatis, 5 Orang Berhasil Diselamatkan
Pixabay/sandid
Nasional

Pasca gempa, wilayah Pasaman Barat kembali ditimpa bencana tanah longsor usai hujan deras, Senin (28/2). Sejumlah orang pun terjebak di jalan saat bencana longsor terjadi.

WowKeren - Setelah gempa bumi, wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat juga dihantam bencana tanah longsor. Tanah longsor di area bencana gempa bumi magnitudo 6,2 di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat pasca hujan deras yang terhadi pada Senin (28/2) kemarin. Ada kisah menegangkan dalam bencana longsor tersebut.

Hal itu terkait proses evakuasi tim SAR untuk menyelamatkan 5 orang dalam satu kendaraan roda empat yang terjebak tanah longsor. Kejadian tersebut bermula dari laporan warga melalui grup whatsApp. Dikabarkan terdapat empat buah mobil dan 20 orang terjebak di titik gempa akibat jalan putus tertimbun material longsor.

Merek yang terjebak kini telah dievakuasi. Meski begitu, petugas memperingatkan bahwa jalan tersebut masih berpotensi terkena longsor.

Kepala Kantor SAR Padang, Asnedi menyatakan pihaknya telah menelusuri lokasi kejadian dan telah mengevakuasi lima orang korban yang terjebak longsor pada Selasa (1/3) pukul 05.08 WIB. Adapun data korban yang berhasil dievakuasi oleh tim Basarnas yaitu, H (24), I (22), Y (22), A (19) dan S (11).


Asnedi menyebut proses evakuasi berlangsung dramatis karena kondisi yang sulit. Seluruh korban dievakuasi dalam kondisi selamat meski proses evakuasi berlangsung cukup lama. Termasuk seorang korban yang merupakan anak kecil.

"Material longsor yang memenuhi badan jalan dan hujan deras menyulitkan proses evakuasi. Seluruh korban berhasil dievakuasi dan korban di bawa ke Kantor Bupati Pasaman Barat," ujar Asnedi, Selasa (1/3) melansir Cnnindonesia.com.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati telah memberi peringatan tentang adanya ancaman lanjutan yang dapat terjadi di kedua kabupaten di Sumbar tersebut akibat aktivitas patahan. Karnawati mengungkap kekhawatiran jika fenomena longsoran akan menjadi banjir bandang jika terjadi hujan lebat.

Rumah warga yang berada di dekat anak-anak sungai maupun lembah, lanjut Dwikorita, memang harus mewaspadai hal ini. Untuk itu ia menyarankan pemerintah daerah melakukan pendataan.

"Saat ini yang perlu diwaspadai adalah potensi banjir bandang, akibat longsoran yang terjadi di hulu. Jadi sekarang yang dikhawatirkan bukan lagi gempa susulan karena kami mencatat kekuatannya melemah, namun banjir bandang perlu menjadi kewaspadaan," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait