Detik-Detik Dramatis Penyelamatan 8 Warga Terjebak Lahar Dingin Semeru Dengan Ekskavator
Unsplash/Tobias Kleeb
Nasional
Erupsi Semeru

Adapun banjir lahar dingin Semeru itu dipicu adanya hujan dengan intensitas tinggi. Kedelapan orang warga itu diketahui akan melintasi jalur alternatif dari Lumajang ke Malang.

WowKeren - Gunung Semeru hingga saat ini masih menunjukkan aktivitasnya. Pada Kamis (3/3) kemarin, sekitar pukul 14.00 WIB, Gunung Semeru diketahui memuntahkan banjir lahar dingin ke sejumlah Daerah Aliran Sungai akibat hujan intensitas tinggi.

Akibatnya, ada delapan orang warga yang terjebak di tengah aliran Sungai Curah Kobokan di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur. Dari delapan orang yang terjebak, satu di antaranya diketahui merupakan anak-anak.

Adapun peristiwa itu bermula saat delapan warga hendak melintas di jalur alternatif Sungai Curah Kobokan dari arah Lumajang menuju Malang. Salah satu warga yang terjebak yakni Ahmad Darwing mengaku sempat panik ketika terjebak di tengah lahar dingin.

"Saya sempat panik saat terjebak banjir karena khawatir ada awan panas atau banjir tambah besar," ujar Darwing kepada detikJatim, dilihat Jumat (4/3). "Tapi Alhamdulillah saya dibantu dengan ekskavator untuk menyeberangi sungai."

Lebih lanjut, Darwing mengatakan bahwa warga yang terjebak lahar dingin itu mengimbau dengan pengeras suara. Para relawan desa setempat pun mengimbau agar warga yang terjebak mencari tempat yang lebih tinggi.

Darwing mengaku tidak menduga bakal turun hujan. Maka dari itu ia berniat untuk menyeberang. Namun ketika hendak menyeberang, tiba-tiba terjadi banjir lahar.

Setelah sempat menunggu selama dua jam, kata Darwing, petugas akhirnya menurunkan satu alat berat jenis ekskavator untuk melakukan evakuasi terhadap delapan warga yang terjebak banjir lahar dingin Semeru.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan jika terjadi hujan di kawasan Gunung Semeru. Hal ini perlu dilakukan lantaran dikhawatiran terjadi banjir lahar dingin seperti yang belum lama ini terjadi.

"Masyarakat yang menyeberangi jalan alternative lewat Sungai Besuk Kobokan agar meningkatkan kewaspadaan saat hujan," papar Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi.

Selain banjir lahar dingin, Patria menuturkan bahwa pihaknya juga mengkhawatirkan aktivitas Gunung Semeru yang kembali meluncurkan awan panas ketika masyarakat tengah beraktivitas di sekitar kawasan rawan.

(wk/tiar)

You can share this post!

Rekomendasi Artikel