AS Bujuk Tiongkok Untuk Tak Memasok Senjata ke Rusia, 'Ancam' Jatuhi Hukuman
Dunia

Belakangan beredar isu bahwa Rusia meminta bantuan kepada Tiongkok, baik persenjataan maupun ekonomi imbas sanksi berat dari Barat. Terkait isu ini, AS lantas tak tinggal diam.

WowKeren - Invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina tampaknya semakin menjadi-jadi. Pasukan militer Rusia diketahui terus-menerus melancarkan serangan ke wilayah Ibu Kota Ukraina.

Di sisi lain, beredar kabar bahwa Tiongkok diduga akan memasok persenjataan terhadap Rusia. Hal ini lantas membuat Amerika Serikat (AS) akan mencoba membujuk Tiongkok untuk tidak memasok senjata ke Rusia pada pertemuan tingkat tinggi di Roma.

Hal itu dilakukan oleh AS lantaran dinilai sangat penting, tidak hanya untuk invasi di Ukraina, melainkan juga untuk masa depan keseimbangan kekuatan global. Sebagai informasi, Jake Sullivan selaku Penasihat Keamanan Nasional AS akan bertemu dengan mitranya dari Tiongkok, Yang Jiechi, di Ibu Kota Italia, Roma, di tengah adanya laporan bahwa Rusia telah meminta senjata dari Tiongkok untuk meningkatkan invasinya yang goyah ke Ukraina.

Sullivan diketahui akan menunjukkan bahwa AS membari tahu Beijing tentang niat Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa bulan sebelum invasi, namun kepemimpinan Tiongkok mengabaikan peringatan tersebut. Sullivan menuturkan bahwa secara keliru, Tiongkok percaya bahwa Putin hanya menggertak untuk mendapatkan pengaruh, menurut sumber yang mengetahui rencana pertemuan Roma.


Selain itu, Sullivan diketahui juga akan berargumen bahwa Tiongkok memasok senjata ke Moskow, itu akan menjadi kesalahan bersejarah lebih lanjut, dan titik balik dalam politik global. Di sisi lain, Gedung Putih menyebut bahwa Presiden AS Joe Biden sangat ingin mencegah invasi Ukraina lebih lanjut memperkuat pembagian dunia menjadi dua blok yang berlawanan.

Sementara Sullivan dan Yang diketahui juga akan menindaklanjuti kesepakatan yang dibuat oleh Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pertemuan puncak virtual pada November 2021 lalu, dalam rangka untuk meningkatkan komunikasi krisis antara kedua kekuatan nuklir tersebut.

"Kami juga mengamati dengan cermat untuk melihat sejauh mana Tiongkok benar-benar memberikan segala bentuk dukungan, baik dukungan materi atau dukungan ekonomi kepada Rusia," tutur Sullivan kepada CNN, dilihat pada Senin (14/3). "Ini menjadi perhatian kita. Dan kami telah berkomunikasi dengan Beijing bahwa kami tidak akan berdiam diri dan mengizinkan negara mana pun untuk memberi kompensasi kepada Rusia atas kerugiannya akibat sanksi ekonomi."

Sullivan lantas menekankan kepada Tiongkok bahwa AS benar-benar akan ada konsekuensi untuk upaya "skala besar" dalam rangka membantu Rusia menghindari sanksi. AS juga menganggap bahwa Rusia meminta bantuan ekonomi kepada Tiongkok lantaran menghadapi sanksi barat yang berat.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru