Invasi Rusia Terhadap Ukraina Tak Kunjung Berakhir, Berdampak Pada Kinerja Ekspor-Impor Indonesia?
AFP Photo
Nasional

Dalam konflik antara Rusia dengan Ukraina yang belum juga menunjukkan tanda-tanda berakhir, dikhawatirkan berdampak pada kehidupan perekonomian negara di dunia, seperti kegiatan ekspor-impor.

WowKeren - Invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina tampaknya tidak hanya berdampak kepada dua negara yang terlibat dalam konflik tersebut. Apabila "perang" ini tidak segera diakhiri, dikhawatirkan akan memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan banyak negara di dunia.

Meski demikian, tampaknya konflik Rusia-Ukraina itu tidak berdampak signifikan di Indonesia. Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono memastikan bahwa geopolitik yang saat ini tengah terjadi antara Rusia dengan Ukraina tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor dan impor Indonesia.

"Jadi hubungan Indonesia dan Ukraina atau Indonesia dengan Rusia, dilihat dari ekspor dan impor, sharenya tidak terlalu besar dengan kedua negara tersebut," ujar Margo dalam rilis BPS secara virtual, Selasa (15/3).

Margo menuturkan jika dilihat dari tahun lalu, share ekspor Indonesia ke Rusia hanya sebesar 0,65 persen, dari seluruh total ekspor Tanah Air pada 2021. Sementara untuk impor dari Rusia ke Indonesia juga minim yakni hanya 0,64 persen dari total impor sepanjang tahun 2021 lalu.


Sementara pada Januari dan Februari 2022, kata Margo, share ekspor dari Indonesia ke Rusia hanya sebesar 0,84 persen dan impor dari Rusia sebesar 1 persen. Begitu juga dengan negara Ukraina, pada 2021, share ekspor dari Indonesia hanya sebesar 0,18 persen dan impor mencapai 0,53 persen.

Sedangkan pada Januari dan Februari 2022, Margo mengungkapkan share ekspor dari Indonesia ke Ukraina tercatat sebesar 0,07 persen, dan impor sebesar 0,1 persen. Ia lantas mengatakan bahwa komoditas ekspor utama terbesar Indonesia ke Rusia adalah lemak dan minyak nabati yang pada keseluruhan tahun 2021 sebesar USD833,6 juta atau setara dengan Rp11,9 triliun.

Kemudian pada bulan Januari-Februari 2022, mencapai USD204,4 juta atau setara Rp2,9 triliun. Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Rusia yang terbesar adalah besi dan baja sebesar USD447 juta setara Rp6,3 triliun sepanjang tahun 2021. Sedangan di Januari-Februari 2022 mencapai USD135 juta setara Rp1,9 triliun.

Lebih lanjut, Margo mengatakan komoditas impor utama Indonesia dari Ukraina yang terbesar adalah serealia sepanjang tahun 2021 nilainya sebesar USD946,5 juta setara Rp13,5 triliun. Untuk Januari-Februari 2022 mencapai USD14,7 juta, setara Rp224,7 miliar.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait