
Adapun Koalisi Saudi tersebut diketahui telah memerangi kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran sejak tahun 2015 lalu. PBB pun mengupayakan perdamaian untuk meminimalisir krisis kemanusiaan.
- Tim WowKeren
- Rabu, 30 Maret 2022 - 13:07 WIB
WowKeren - Saudi diketahui telah memerangi kelompok Houthi di Yaman yang bersekutu dengan Iran. Konflik ini sendiri diketahui telah berlangsung sejak tahun 2015 silam.
Atas konflik di antara keduanya, PBB pun mengupayakan untuk mengamankan kesepakatan damai dan mengurangi krisis kemanusiaan yang mengerikan di negara tersebut. PBB pun mengusulkan untuk melakukan gencatan senjata selama bulan puasa Ramadhan.
Menanggapi usulan dari PBB, Koalisi pimpinan Saudi pun mengatakan bahwa mereka akan menghentikan operasi militer mulai Rabu (30/3). Hal ini disampaikan pihak Koalisi pada Selasa (29/3) malam.
Menurut PBB, gencatan senjata adalah langkah paling signifikan dalam upaya perdamaian dalam lebih dari tiga tahun karena masyarakat internasional telah berjuang untuk mengakhiri konflik tujuh tahun yang telah menewaskan puluhan ribu dan menyebabkan jutaan orang di ambang kelaparan.
"Komando pasukan gabungan koalisi mengumumkan penghentian operasi militer di Yaman mulai Rabu pukul 6 pagi," laporan kantor berita Saudi SPA, mengutip pernyataan dari Juru Bicara Koalisi Brigadir Jenderal Turki al-Malki.
Menurut laporan SPA, keputusan tersebut diambil di tengah upaya internasional untuk mengakhiri krisis Yaman dan mencapai solusi politik yang komprehensif.
Sementara itu, proposal PBB yang menyerukan gencatan senjata sementara selama Ramadhan menyatakan dengan imbalan mengizinkan kapal bahan bakar berlabuh di pelabuhan Hodeidah yang dikuasai Houthi dan sejumlah kecil penerbangan komersial beroperasi dari bandara Sanaa.
Berdasarkan data PBB, pada 27 Maret 2022, menunjukkan empat kapal bahan bakar diketahui menunggu di lepas pelabuhan Hodeidah, termasuk sebuah kapal tanker yang terjebak di daerah penahanan koalisi selama hampir tiga bulan.
Ketika Koalisi melakukan intervensi setelah Houthi menggulingkan pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi pada 2014, Bandara Sanaa akhirnya ditutup di tahun 2015. Sedangkan pihak Koalisi Saudi mengendalikan laut dan ruang udara Yaman.
Meski demikian, Juru Bicara Grundberg Ismini Palla enggan mengomentari rincian proposal tersebut. Ia mengatakan bahwa gencatan senjata itu bertujuan untuk memberikan istirahat yang sangat dibutuhkan Yaman dari kekerasan.
"Utusan itu melanjutkan diskusinya dengan semua pihak dan menyerukan semua untuk terlibat secara konstruktif untuk segera mencapai gencatan senjata," beber Palla dalam keterangannya, dikutip Rabu (30/3).
(wk/tiar)