Diduga Stok Pertalite Mulai Kosong, Pertamina Bicara Begini
Unsplash/Hanindito Prabandaru
Nasional

Kenaikan harga BBM Pertamax disebut memicu masyarakat untuk beralih menggunakan Pertalite yang lebih murah. Hal ini lantas memicu kekosongan Pertalite di sejumlah SPBU.

WowKeren - PT Pertamina (Persero) sebelumnya telah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM non-subsidi RON 92 atau Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter dari semula Rp 9 ribu per liter. Adapun kenaikan ini telah berlaku sejak 1 April 2022 lalu.

Dengan adanya kenaikan harga tersebut, disebut mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan Pertalite RON 90 yang harganya jauh lebih murah. Hal ini lantas memicu kekosongan stok Pertalite di sejumlah SPBU Jawa Tengah.

Selain itu, kondisi tersebut juga mulai membuat warga resah. Hal ini dapat dilihat dari keterangan salah satu warga Kapanewon Patuk yang diketahui identitasnya sebagai Fanto. Fanto menerangkan pada Minggu (3/4) kemarin, ia hendak membeli Pertaline di SPBU dekat rumahnya, namun saat tiba, operator mengatakan bahwa saat itu stok Pertalite sudah kosong dan tinggal Pertamax.

Akhirnya, mengingat saat itu Fanto terburu-buru, akhirnya dengan terpaksa membeli Pertamax. "Di belakang saya juga ada beberapa mobil dan motor juga dibilangi Pertalite kosong, ya langsung beli Pertamax," ujar Fanto dalam keterangannya, Senin (4/4).


Atas hal tersebut, Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBT Brasto Galih Nugroho mengatakan bahwa Pertamina Patra Niaga Regional Jawa bagian Tengah (JBT) memastikan bahwa pasokan BBM terutama BBM produk Pertalite aman. Menurutnya, ketahanan pasokan Pertalite cukup hingga mendekati 11 hari ke depan untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Jateng dan DI Yogyakarta.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir, memastikan bahwa BBM jenis Pertalite mampu memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Erick lantas meminta kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir, pasalnya sumber BBM dalam negeri pun diyakini mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Kalau kita bicara kebutuhan BBM kan pemerintah sudah bilang sumbernya cukup dan tidak perlu ribut-ribut," ujar Erick kepda wartawan, Senin (4/4). Ia menuturkan bahwa pemerintah saat ini sudah menetapkan Pertalite menjadi jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP) menggantikan Premium.

Erick mengungkapkan bahwa BBM jenis Pertalite merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan, sehingga pemerintah mendorong adanya peralihan penggunaan dari Premium ke Pertalite. Selain itu, ia menuturkan bahwa konsumsi Pertalite itu untuk lebih meminimalisir penggunaan Premium, sehingga bisa mengurangi polusi udara.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru