
Berbagai karya audio visual produksi asing yang dibuat di Thailand rupanya menyumbang pendapat negara cukup fantastis. Mungkin, hal ini bisa jadi contoh untuk Indonesia.
- Amelia Nur Fatimah
- Rabu, 06 April 2022 - 14:14 WIB
WowKeren -
Thailand rupanya punya daya tarik tersendiri bagi para kreator film untuk berkarya. Sejak Juli 2020, kru film asing merekam total 196 film, serial, dan iklan di Thailand. Menghasilkan pendapatan lebih dari 6 miliar baht atau sekitar Rp 2,5 triliun lebih untuk negara tersebut.
Atas potensi itu, Kementerian Kebudayaan (MOC) berencana untuk meningkatkan pendapatan dari pembuatan film asing dengan menerapkan lebih banyak langkah pajak. Menteri Kebudayaan negara itu berencana menggunakan 'soft power' untuk "mempromosikan citra Thailand" di panggung global melalui media hiburan. Dia juga mendorong pembuatan film menjadi mata pelajaran pilihan di sekolah menengah untuk mendorong lebih banyak orang Thailand masuk ke industri ini.
Kru film dari 33 negara melakukan syuting di Thailand selama dua tahun terakhir, menghasilkan total pendapatan 6.384.000.000 baht untuk negara tersebut. Negara yang paling banyak datang untuk syuting adalah India, Prancis, Singapura, Swiss, dan Inggris. Sementara tiga negara yang menghabiskan paling banyak selama pembuatan film di Thailand adalah Amerika Serikat, Australia dan Hong Kong dengan anggaran masing-masing 1,95 miliar, 702 juta dan 616 juta baht.
Tapi bagaimana pembuat film asing masuk ke Thailand ketika perbatasan ditutup? Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (CCSA) rupanya memberikan “entri khusus” kepada kru film untuk memanfaatkan pemandangan Thailand dan tenaga kerja terampil sementara pantai Thailand sepi dari turis.
Dewan Film Thailand baru-baru ini juga bertemu dengan Menteri Kebudayaan Thailand Ittiphol Khunpluem melalui zoom untuk membahas cara-cara memperluas industri produksi film Thailand. Pedoman untuk tindakan pajak dirancang sebagai cara untuk lebih meningkatkan pendapatan yang dihasilkan dengan memfasilitasi kru film asing. Sebanyak 97 negara di seluruh dunia memiliki insentif pajak 20-45% atas produksi film asing untuk menghasilkan pendapatan ke negara mereka.
Hal lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah usulan kepada Kementerian Pendidikan untuk menjadikan pembuatan film sebagai mata pelajaran pilihan di kelas 1-6 sekolah menengah. Mendorong lebih banyak orang Thailand masuk ke industri ini di masa depan.
Saat ini, diketahui ada lebih dari 230 perusahaan animasi dan efek visual di Thailand yang memproduksi film, animasi, serial TV, iklan, media, dan game untuk pelanggan domestik dan internasional. Menteri Kebudayaan juga mengatakan kerangka kerja telah disetujui selama pertemuan untuk menggunakan 'soft power' untuk "mempromosikan citra negara" di panggung global melalui media hiburan.