Jadi Tanda Ramadan, Ini Fakta Menarik Penggunaan Cerita Legenda Budaya Pada Iklan Marjan
Instagram/marjanboudoin
Nasional

Masyarakat Indonesia pasti tak asing dengan iklan unik sirup Marjan selama bulan Ramadan. Bahkan iklan Marjan bisa dibilang sudah menjadi simbol pertanda datangnya bulan Ramadan.

WowKeren - Video iklan komersil dibuat unik dan ikonik agar dilirik para konsumen. Tak terkecuali iklan sirup Marjan yang dari tahun ke tahun telah tanpa sadar telah menjadi simbol datangnya bulan Ramadan di Indonesia. Iklan sirup ini kerap muncul jelang bulan Ramadan dengan beragam tema unik mengenai kehidupan dan budaya Tanah Air.

Marjan memang fokus hanya beriklan di bulan puasa dan mendominasi iklan televisi. Sekarang pun menjadi iklan yang paling ditunggu-tunggu di Youtube dan jadi perbincangan di komunitas Twitter.

Faktanya, iklan unik sirup marjan sudah dimulai sejak tahun 2003 silam. Pada awal 2003, iklan Marjan muncul dengan cerita kehidupan masyarakat sehari-hari yang memainkan peran yang sama dari bulan Ramadan hingga hari lebaran. Seiring berjalannya waktu, iklan ini mulai mengangkat cerita dari kebudayaan Indonesia.

Setelah mengangkat kebudayaan, iklan Marjan kemudian berinovasi mengangkat cerita rakyat yang ada di Indonesia. Konflik yang dikaitkan dengan zaman sekarang rupanya menjadi sisi menarik yang membuat iklan ini sangat berbeda.


Dengan menyajikan konflik hingga perdamaian yang terjadi di kedua belah pihak, iklan ini memberikan arti bahwa Ramadan adalah waktu yang suci untuk saling damai dan merayakan kemenangan pada saat lebaran.

Hingga kini, Marjan masih setia menjadikan cerita rakyat sebagai latar belakang cerita untuk ilklan mereka. Tak berhenti hanya sampai di situ, Marjan juga membuat iklan dengan konsep bersambung. Iklan Marjan saat Ramadan biasanya terbagi ke beberapa bagian untuk disiarkan secara bertahap hingga jelang Idul Fitri.

Salah satu cerita rakyat yang pernah diangkat menjadi iklan Marjan adalah Buto Ijo. Cerita rakyat Buto Ijo menjadi inspirasi untuk cerita di iklam Marjan tahun 2019 lalu. Berlatar kehidupan masyarakat, kisah timun mas dan buto ijo ini dikemas dengan latar waktu modern tapi tidak menghilangkan unsur lucu serta pembelajaran yang dikemas secara menarik.

Pada bulan Ramadan 2022, Marjan mengambil cerita mengenai tokoh Dewi Sri yang harus menghadapi masalah dari Kala Wereng dan Pasukan Hama yang ingin mengacaukan panen.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait