Dokter Sri Lanka Peringatkan Dampak Kematian dari Krisis Bisa Lebih Parah Ketimbang Pandemi
pixabay.com/Ilustrasi
Dunia

Asosiasi Medis Sri Lanka (SLMA) mengatakan apabila semua rumah sakit di negara itu tidak lagi memiliki akses ke peralatan medis impor dan obat-obatan vital.

WowKeren - Situasi di Sri Lanka kian pelik. Langkanya obat-obatan di negara itu membuat dokter di sana mengeluarkan peringatan serius.

Para dokter menekankan bahwa mereka hampir kehabisan obat-obatan yang penting untuk menyelamatkan nyawa. Krisis ekonomi di negara itu, jika tidak segera diselesaikan, akan berpotensi menyebabkan jumlah kematian yang bahkan lebih buruk dari pandemi corona.

Sri Lanka telah menghadapi kesengsaraan yang meluas dengan pemadaman listrik selama berminggu-minggu. Kekurangan pangan, bahan bakar, dan obat-obatan juga kian meraja lela. Sri Lanka saat ini tengah mengalami penurunan terburuk sejak kemerdekaan pada tahun 1948.

Asosiasi Medis Sri Lanka (SLMA) mengatakan semua rumah sakit di negara itu tidak lagi memiliki akses ke peralatan medis impor dan obat-obatan vital. Beberapa fasilitas telah menangguhkan operasi rutin sejak bulan lalu karena rendahnya tingkat anestesi.


Kini, yang lebih buruk, SLMA mengatakan bahwa bahkan prosedur darurat mungkin tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat. Pada Minggu (10/4), mereka membuat pernyataan yang mengungkapkan jika mereka harus membuat keputusan sulit ketika menangani pasien.

"Kami dibuat untuk membuat pilihan yang sangat sulit. Kami harus memutuskan siapa yang mendapat perawatan dan siapa yang tidak," kata kelompok itu. SLMA sendiri sebelumnya telah mengirimkan surat kepada Presiden Gotabaya Rajapaksa yang berisi peringatan tentang situasi ini.

"Jika persediaan tidak dipulihkan dalam beberapa hari, korbannya akan jauh lebih buruk daripada akibat pandemi," tambah mereka. Krisis telah menyebabkan gelombang besar protes dan kemarahan publik telah meningkat.

Mereka menuntut agar Rajapaksa mengundurkan diri. Pemerintah Rajapaksa sendiri tengah mencari dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membantu membebaskan Sri Lanka dari krisis. Krisis telah menyebabkan meroketnya harga pangan dan jatuhnya nilai mata uang lokal hingga sepertiga dalam sebulan terakhir.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru