200 Juta Data Kependudukan RI Terancam Musnah Gara-gara Server Kedaluwarsa, Belum Ada Penanganan?
Pixabay
Nasional

Komisi II DPR memperingatkan soal 200 juta data kependudukan yang terancam musnah karena server yang sudah tua. Wakil Ketua Komisi II DPR mengimbau masalah tersebut tak dianggap sepele.

WowKeren - Lagi-lagi data-data kependudukan Indonesia terancam. Kali ini, data-data kependudukan itu terancam hilang atau musnah. Wakil Ketua Komisi II DPR, Luqman Hakim menyebut bahwa hampir 200 juta data kependudukan yang tersimpan di pusat data Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terancam musnah.

Luqman mengatakan, hal itu disebabkan karena perangkat keras berupa ratusan server yang menyimpan data tersebut berusia cukup tua dan kadaluwarsa. Bahkan, Luqman menyebut tak ada pihak yang berani memperbaiki ratusan server tersebut karena kemungkinan kerusakan tambah besar.

"Kita menghadapi ancaman serius mengenai data kependudukan. Hampir 200 juta data kependudukan yang tersimpan di data center Dukcapil Kementerian Dalam Negeri terancam hilang atau musnah," kujar Luqman pada Selasa (12/4) kemarin, melansir Cnnindonesia.com.

Luqman Hakim menyebut kondisi penyimpanan data tersebut sangat mengkhawatirkan. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun pun mengingatkan bahwa jika kondisi tersebut tetap dibiarkan tanpa ada usaha perbaikan, negara pasti akan mengalami kerugian yang cukup besar.


Luqman menilai hingga kini belum ada upaya komprehensif dari Kemendagri guna mengantisipasi ancaman kehilangan data tersebut. Karena itu, Luqman pun mengaku khawatir sebab hal itu akan berdampak pada data kependudukan yang selama ini menjadi basis banyak pelayanan negara kepada masyarakat.

"Sampai hari ini terdapat sekitar empat ribu lima ratus tujuh belas instansi yang melakukan kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri dalam pemanfaatan data kependudukan ini," beber Luqman Hakim menyampaikan kekhawatirannya.

Luqman Hakim menjelaskan bahwa data kependudukan yang dikelola oleh Dukcapil selama ini menjadi basis utama data pemilih. Data tersebut juga akan dipakai pada Pemilu maupun Pilkada serentak 2024 mendatang. Karena itu, menurut Luqman, kerusakan pada system data center milik Dukcapil akan mengganggu proses pemilu yang akan datang.

"Saya berharap masalah ini tidak dianggap sepele. Saya mengetuk hati Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, jika perlu Presiden, untuk turun tangan terhadap masalah data kependudukan yang terancam musnah," pungkas Luqman Hakim.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait