Tak Tanggung-Tanggung, Polda Lampung Siapkan Penembak Jitu Demi Amankan Jalur Mudik Rawan Begal
Nasional

Menjelang Hari Raya Idul Fitri seperti sekarang ini, biasanya memang cenderung membuat angka kriminalitas meningkat. Pasalnya kebutuhan ekonomi juga meningkat cukup signifikan.

WowKeren - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelumnya memprediksikan bahwa arus mudik pada tahun 2022 ini, melonjak tajam. Ini menjadi hal wajar mengingat dua tahun sebelumnya secara berturut-turut pemerintah melarang masyarakat untuk mudik akibat kondisi pandemi COVID-19.

Menanggapi prediksi dari Kemenhub tersebut, Polda Lampung lantas mengambil langkah antisipasi untuk mengamankan jalur mudik, khususnya jalur yang rawan begal. Tak tanggung-tanggung, demi menjaga keamanan jalur mudik rawan begal, Polda Lampung bahkan menyebar penembak jitu.

"Kami akan sebar para penembak jitu di sepanjang jalur mudik. Tujuh Polres dari tujuh daerah perlintasan jalur mudik juga akan mendirikan posko-posko antibegal," ujar Kapolda Lampung Irjen Hendro Sugiatno dalam keterangannya di Lampung, Selasa (19/4).

Sementara untuk meredam aksi kriminalitas yang cenderung meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri, Hendro menuturkan bahwa pihaknya juga akan menggelar apel bersama seluruh Tekab 308 dari setiap Polres di Lampung. Ia pun memastikan bahwa jajarannya tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas kepada para begal yang meresahkan masyarakat.


Lebih lanjut, Hendro pun memprediksi bahwa awal Ramadhan tahun 2022 ini, angka kriminalitas meningkat, terlebih kondisi ekonomi saat ini masih sulit. Berdasarkan catatan yang diperolahnya, terjadi belasan aksi kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Bandar Lampung.

Terbaru, kata Hendro, kawanan pencuri di Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, membawa kabur pikap pemilik Sayuti Umar (60) pada Senin (18/4) dini hari tadi. Sedangkan satu hari sebelumnya, di siang hari, pelaku curanmor beraksi dan menggondol Kawasaki Ninja milik Koko Sugiarto (45) yang diketahui merupakan warga Kemiling, Bandar Lampung.

Sementara itu, Sosiolog Universitas Lampung (Unila), Bartoven Vivit menilai dengan latar belakang tuntutan ekonomi, terutama menjelang hari raya, dapat memicu aksi kejahatan kian marak, termasuk di Lampung. Kemudian ada pula sebagian pelaku yang memang menjadikan aksi kejahatan seperti curanmor atau membegal sebagai kebiasaan hingga pekerjaan tetap.

Menurut Vivit, dalam melancarkan aksi kejahatan seperti itu, selain bermodalkan keberanian, mereka juga memiliki keterampilan khusus, bahkan memang memiliki relasi yang kuat untuk menciptakan sindikat.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait