BMKG Siap Dukung Persiapan-Pembangunan IKN Nusantara, Bakal Perkuat Sistem Peringatan Dini Gempa
bmkg.go.id
Nasional

BMKG termasuk dalam daftar lembaga yang tidak ikut pindah ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Meski begitu, BMKG menyampaikan kesiapan mereka untuk mendukung pembangunan IKN.

WowKeren - Rencana pembangunan IKN Nusantara akan segera terlaksana. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) pun turut bersiap untuk ikut berpartisipasi mendukung persiapan pembangunan IKN.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan lembaga yang dipimpinnya itu siap mendukung penuh penyelenggaraan kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Meskipun nantiknya, BMKG termasuk dalam daftar lembaga yang tidak ikut pindah ke IKN di Kalimantan Timur.

"Kami siap mendukung, membantu, bergotong-royong bersama Otorita Ibu Kota Nusantara untuk membangun IKN. Utamanya dalam hal mempersiapkan data dan informasi dalam pembangunan infrastruktur di IKN, mitigasi potensi bencana alam, dan berbagai kegiatan berkenaan dengan penyelenggaraan meteorologi, klimatologi, dan geofisika," ujar Dwikorita dalam keterangan yang diterima, Rabu (20/4).

Kalimantan merupakan pulau yang memiliki faktor kegempaan relatif lebih kecil dibandingkan pulau lainnya di Indonesia. Dwikorita menjelaskan bahwa Kalimantan tidak berada di Zona Megathrust atau zona tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Karena itu, Pulau Kalimantan tidak terlalu banyak terkena dampak jika terjadi gempa.


Berdasarkan sejarah kegempaan, BMKG mencatat Pulau Kalimantan relatif tidak banyak terjadi gempa bumi yang menimbulkan kerusakan berat hingga korban dalam jumlah banyak. Meski begitu, Dwikorita menegaskan bahwa bukan berarti tidak ada gempa di sana.

"Kami akan memperkuat sistem peringatan dini gempa bumi di Pulau Kalimantan dengan menambah jumlah sensor accelerograph dan intensity meter," ungkapnya.

Accelerograph adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mencatat/merekam getaran kuat (percepatan) gempa bumi terhadap waktu sedangkan Intensity Meter berfungsi untuk mendeteksi guncangan pada suatu peralatan tertentu akibat gempa bumi, bukan mengukur kekuatan gempa bumi.

Selain itu, BMKG juga akan turut mengawal visi Presiden Jokowi untuk menjadikan IKN sebagai kota yang inklusif, kota yang hijau, kota yang cerdas, dan kota yang berkelanjutan. Hal ini menurut Dwikorita, sangat erat kaitannya dengan isu perubahan iklim dan komitmen Indonesia dalam menangani perubahan iklim tersebut.

Dwikorita menyebut Indonesia menunjukkan ketegasan ambisi dan komitmen dalam berkontribusi pada pengendalian perubahan iklim di sejumlah forum internasional dengan menahan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celcius. Tentunya hal ini juga akan ditunjukkan dalam proses pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait