Insiden tersebut membuat 24 jadwal perjalanan KRL terkena imbas dan KAI Commuter harus merekayasa pola operasinya. PT KAI (Persero) pun akan menuntut pertanggungjawaban pengemudi mobil itu.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 21 April 2022 - 07:34 WIB
WowKeren - PT KAI (Persero) akan melaporkan dan menuntut pertanggungjawaban pengemudi mobil yang menerobos palang pintu KRL di lintasan Citayam, Depok, Jawa Barat. Insiden pada hari Rabu (20/4) tersebut membuat 24 jadwal perjalanan KRL terkena imbas dan KAI Commuter harus merekayasa pola operasinya.
Diketahui, mobil Honda Mobilio yang tertabrak KRL tersebut dikemudikan oleh Ustaz Ahmad Yasin. Menanggapi rencana KAI yang akan menuntutnya, Ustaz Ahmad Yasin pun buka suara.
"Kenapa harus dituntut? Orang mau nyeberang kok harusnya (palang pintu perlintasan) kereta api itu disediakan area yang benar, bukan manual," kata Ahmad Yasin kepada detikcom.
Sang sopir merasa tidak bersalah karena melintas kala palang kereta api masih terbuka. Ia menilai KAI justru seharusnya membuat palang perlintasan yang aman agar tak menimbulkan korban jiwa.
"Saya sendiri kan enggak bersalah, karena tadi itu palang pintunya terbuka, tidak tertutup," jelasnya. "KAI itu (seharusnya) membuat palang pintu yang benar, jangan sampai menelan korban. Saya Alhamdulillah terselamatkan."
Di sisi lain, penjaga palang pintu bernama Endi Rais sempat mengungkapkan bahwa insiden ini bermula pada Rabu sekitar pukul 06.45 WIB. Kala itu, ada sebuah mobil putih yang melaju dari arah Depok dan melintasi rel.
Sang penjaga sendiri telah menutup separuh palang karena kereta api dari arah Bogor hendak melintas. Meski demikian, mobil tersebut tetap melintasi rel meski sudah diteriaki. Akibatnya, mobil itu terseret cukup jauh.
"Namanya dia di tanjakan, dia naik langsung kena. Itu kan tanjakan posisinya. Pintu kereta itu sudah ditutup separuh," papar Kanit Reskrim Polsek Pancoran Mas Iptu Said Abu, dilansir CNN Indonesia.
Ahmad Yasin selaku pengemudi disebut keluar dari mobil sesaat setelah tabrakan terjadi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
(wk/Bert)
