6 Perjalanan KA Terlambat Imbas Kecelakaan Truk-Kereta di Sleman, Mudik Ikut Terhambat?
Twitter/sakmareme
Nasional

Perjalanan mudik dengan kereta mengalami sedikit hambatan pada Selatan (26/4). Pasalnya 6 perjalanan KA harus mengalami keterlambatan pasca insiden kecelakaan truk dan kereta.

WowKeren - Kecelakaan di perlintasan kereta kembali terjadi di tengah arus mudik lebaran. Kali ini, kecelakaan terjadi antara sebuah truk jungkit dan Kereta Api (KA) Lodaya jurusan Solo-Bandung di perlintasan 720 Gamping, Sleman, Selasa (26/4) malam. Akibatnya, badan truk terseret beberapa meter dan berimbas pada sejumlah perjalanan KA yang jadi salah satu pilihan moda transportasi untuk perjalanan mudik.

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Supriyanto menerangkan, kecelakaan ini terjadi di perlintasan sebidang antara Stasiun Patukan dan Stasiun Rewulu sekitar pukul 19.43 WIB. Tabrakan membuat roda truk terlepas dari badan kendaraan dan tersangkut pada bagian bawah lokomotif. Beruntung, sopir truk berhasil menyelamatkan diri sebelum kecelakaan terjadi sehingga tak timbul korban jiwa maupun luka.

"Di perlintasan 720 truk yang mogok ditarik oleh kendaraan lain sehingga terjebak (di perlintasan), menyebabkan KA Lodaya tertemper truk tersebut. Yang narik lolos, truknya tertinggal. Kalau truknya hanya terseret beberapa puluh meter," ujar Supriyanto di lokasi, Selasa (26/4) malam.

Supriyanto melanjutkan bahwa evakuasi kedua kendaraan terlibat kecelakaan dilakukan dengan segera. Sehingga jalur tersebut sudah bisa dilewati kembali sekitar pukul 21.00 WIB, meski lokomotif harus berganti unit karena kerusakan yang dialaminya.


Meski begitu, masih ada enam perjalanan KA ikut terimbas dan mengalami keterlambatan karena peristiwa tersebut. Antara lain, KA Lodaya relasi Solo Balapan-Bandung (133 menit); KA Gajayana relasi Solo Balapan-Gambir (28 menit); KA Kertanegara relasi Purwokerto-Malang (11 menit).

Kemudian, KA Argo Dwipangga relasi Solo Balapan-Gambir (15 menit); KA Taksaka relasi Yogyakarta-Gambir (8 menit); dan KA Kahuripan relasi Kiaracondong-Blitar (8 menit).

KAI Daop 6 pun memohon maaf kepada para pengguna jasa kereta api atas keterlambatan ini. Supriyanto memastikan bahwa kejadian ini akan diusut guna penindakan lebih lanjut terhadap pihak yang bertanggung jawab lantaran telah mengakibatkan berbagai kerugian.

Pasalnya, lanjut dia, keselamatan di perlintasan sebidang merupakan tanggung jawab bersama. Sebagaimana diatur melalui UU 23 tahun 2007 atau dalam PM Kemenhub No 94 Tahun 2018.

"Untuk itu, semua pihak harus bersama-sama berperan aktif meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang termasuk masyarakat pengguna jalan," pungkas Supriyanto.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru