Wakil Presiden AS Kamala Harris Positif COVID-19, Bagaimana dengan Joe Biden?
AFP
Dunia

Sebelum Kamala Harris, ada anggota kabinet AS dan anggota parlemen utama, termasuk Ketua DPR Nancy Pelosi, juga dinyatakan positif COVID-19 awal bulan ini.

WowKeren - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris telah terkonfirmasi positif COVID-19. Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Gedung Putih, yang mengatakan bahwa dia adalah pejabat tinggi terbaru di Washington yang terinfeksi virus corona.

Seorang juru bicara wakil presiden mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (26/4) bahwa Harris tidak melakukan kontak dekat dengan Presiden Joe Biden. Begitu pula dengan istrinya Jill Biden. Juru bicara Kirsten Allen mengatakan jika Harris akan mengisolasi diri dan bekerja dari rumah.

"Hari ini, Wakil Presiden Harris dinyatakan positif COVID-19 pada tes cepat dan PCR," ujarnya. "Dia tidak menunjukkan gejala, akan mengisolasi dan terus bekerja dari kediaman wakil presiden."

Sebelum Harris, ada anggota kabinet AS dan anggota parlemen utama, termasuk Ketua DPR Nancy Pelosi, juga dinyatakan positif COVID-19 awal bulan ini. Suami Harris, Douglas Emhoff, dan beberapa pembantu Gedung Putih juga tertular virus dalam beberapa pekan terakhir.


Sementara itu, Biden belum terinfeksi meskipun ada wabah di kalangan politisi AS. Biden memang diketahui rutin melakukan tes COVID-19 secara teratur.

"Presiden dan Wakil Presiden berbicara di telepon sore ini," kata Gedung Putih. "(Biden) ingin check-in dan memastikan dia memiliki semua yang dia butuhkan saat dia dikarantina di rumah."

Sebagian besar legislator yang dinyatakan positif baru-baru ini mengatakan bahwa mereka memiliki gejala ringan. Seperti Anggota Kongres Joe Morele, seorang Demokrat New York. Dia mengatakan itu juga berkaitan dengan dirinya yang sudah divaksin.

"Setelah mengalami apa yang saya pikir alergi musiman, saya dinyatakan positif COVID-19," tulisnya di media sosial. "Untungnya, saya telah divaksinasi sepenuhnya sehingga gejala saya tetap sangat ringan."

Menurut data dari Universitas John Hopkins, AS sendiri telah melaporkan lebih dari 81 juta kasus COVID-19. Negara ini mencatat hampir satu juta kematian sejak pecahnya pandemi pada tahun 2020. Namun, sebagian besar tempat di seluruh negeri telah mencabut pembatasan terkait virus corona karena jumlah kasus, rawat inap, dan kematian turun.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel