3 Pasien Anak RI Meninggal Karena Hepatitis Akut 'Misterius', Kemenkes Diminta Beri Penjelasan Rinci
Unsplash/CDC
Nasional

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama, lantas berharap agar Kemenkes bisa memberikan penjelasan lebih rinci terkait kasus hepatitis akut tersebut.

WowKeren - Kementerian Kesehatan telah mengumumkan meninggalkan tiga pasien dengan dugaan Hepatitis Akut misterius. Ketiga pasien tersebut dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dan meninggal dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama, lantas berharap agar Kemenkes bisa memberikan penjelasan lebih rinci. Pasalnya, Kemenkes belum mengungkapkan bagaimana hasil laboratorium Hepatitis A,B,C dan E pada ketiga kasus ini.

"Data dunia menyebutkan bahwa pada kejadian Hepatitis yang banyak dibahas ini maka hasil Lab Hepatitis A - E nya negatif. Selain itu tentu juga bagaimana hasil ada tidaknya Adenovirus 41 yang kini banyak diduga sebagai penyebab Hepatitis di lintas benua ini," papar Tjandra pada Senin (2/5). "Kita tentu amat berduka karena ke tiga kasus di Jakarta ini semuanya wafat. Kalau data dunia, dari lebih dari 170 kasus maka yang meninggal adalah satu anak. Jadi akan baik kalau ada penjelasan lebih rinci tentang perbedaan fatalitas ini, 1 meninggal dari 170 kasus di dunia dan semua 3 meninggal dari 3 kasus kita."

Lebih lanjut, Tjandra berharap pemeriksaan virus-virus lain akan menyusul temuan kasus kematian tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini juga merekomendasikan pemeriksaan karakteristik virus secara mendalam.


"Selain nantinya tentu akan ada penjelasan tentang hasil Laboratorium Hepatitis A-E dan juga Adenovirus di kasus kita maka sebaiknya juga disampaikan ke publik tentang ada hasil pemeriksaan virus-virus lainnya," paparnya. "WHO merekomendasikan pemeriksaan darah, serum, urine, feses, sampel saluran napas, dan bila mungkin biopsi hati, semuanya untuk pemeriksaan karakteristik virus secara mendalam, termasuk sequencing."

Di sisi lain, Tjandra juga sempat mengungkapkan bahwa hepatitis akut ini berbeda dari tipe-tipe yang sudah ada sebelumnya. "Bahwa hepatitis masalah kesehatan bagi Indonesia dan dunia itu sudah lama terjadi. Tetapi yang sekarang terjadi ini adalah hal yang berbeda," ujarnya.

Tjandra menjelaskan bahwa hasil dari pemeriksaan kasus-kasus di luar negeri, pasien hepatitis akut itu semuanya negatif hepatitis A,B,C,D dan E. Meski namanya sama-sama hepatitis, tapi situasinya berbeda. Oleh sebab itu, WHO memberikan perhatian khusus pada hepatitis akut misterius ini.

"Nah ini semuanya negatif. Yang ketemu pada sebagian kasus malah adenovirus, jadi bukan virus hepatitis, hanya gejalanya adalah gejala hepatitis. Anaknya kena demam, kuning, dan sebagainya. Jadi ini dua hal yang berbeda," terangnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru