Women's Newspaper melaporkan isi panggilan telepon dengan wakil kepala sekolah SMA Kyungbock, yang melindungi beberapa siswa yang terlibat dalam kontroversi pelecehan seksual aespa.
- Chusnul Chotimah
- Selasa, 10 Mei 2022 - 13:04 WIB
WowKeren - Wakil kepala sekolah SMA Kyungbock akhirnya angkat bicara tentang kontroversi pelecehan seksual yang dialami aespa saat grup tersebut tampil di acara mereka.
Pada 9 Mei, Women's Newspaper melaporkan isi panggilan telepon dengan wakil kepala sekolah SMA Kyungbock. Wakil kepala sekolah berbicara untuk melindungi beberapa siswa yang terlibat dalam kontroversi pelecehan seksual.
Wakil kepala sekolah mengatakan, "Para siswa (yang mengunggah postingan pelecehan seksual) sangat bingung karena niat mereka menyimpang seolah-olah mereka mengunggahnya dengan tujuan jahat. Sebenarnya, kata-kata di postingan tidak terlalu berarti."
Ketika ditanya tentang penyelidikan pelaku tambahan, wakil kepala sekolah menjawab, "Ini masalah yang berhubungan dengan media sosial dan kami sedang menyelidikinya dengan menerima laporan. Tidak mudah dilacak."
Dia kemudian menjelaskan bahwa kejadian pada waktu itu berbeda dari apa yang diketahui. "Kejadian saat itu tidak terlalu kacau, bahkan dipuji (oleh orang luar) karena kami menjaga ketertiban dengan baik," ungkapnya.
SMA Kyungbock mengadakan festival ulang tahun ke-101 pada 2 Mei lalu, dan aespa tampil di panggung perayaan. Ini menjadi kontroversial karena beberapa siswa mengunggah foto dan video aespa dengan keterangan berbau pelecehan seksual.
SMA Kyungbock sejak itu mengeluarkan dua permintaan maaf, membenarkan bahwa memang ada satu siswa dan satu lulusan yang mengunggah postingan yang bermasalah. Pihak sekolah juga menyatakan mereka tak akan segan-segan mengeluarkan siswa yang terbukti bersalah.
Dalam hal ini, seorang pejabat dari Departemen Pendidikan Kewarganegaraan Demokratis dan Hak Asasi Manusia di Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul mengatakan kepada Women's Newspaper, "Kami berencana untuk mengirim para ahli ke SMA Kyungbockuntuk pendidikan profesional. (Mengambil tindakan disipliner terhadap pelaku) terserah pihak sekolah."
(wk/chus)
