Pada 25 Oktober 2020, SM Entertainment menghebohkan media sosial dengan merilis teaser misterius dan logo elegan aespa. Setelah menuai berbagai spekulasi, pihak SM Entertainment lantas memastikan bahwa aespa akan menjadi nama girl group terbaru mereka. Dijelaskan bahwa nama "aespa" berasal dari kata "avatar", "experience" dan "aspect" dengan arti "bisa merasakan dunia baru melalui avatar lain dari dirimu sendiri". Kata "aspect" juga berarti bahwa grup tersebut memiliki banyak sisi yang berbeda.
Digawangi oleh Karina, Giselle, Winter, dan Ningning, aespa memiliki world-view unik dan konsep beda dari yang lain. Founder SM Entertainment, Lee Soo Man, sempat memperkenalkan konsep aespa dalam Forum Industri Budaya Dunia 2020. Dijelaskannya bahwa ada member aespa di dunia nyata, dan juga ada member avatar aespa di dunia maya. Lee Soo Man menjelaskan bahwa member avatar aespa selama ini telah ada di dunia mereka sendiri, dan suatu hari mereka bertemu dengan member asli aespa dari dunia nyata.
Aespa akhrinya resmi debut dengan single "Black Mamba" pada 17 November 2020. Lirik lagunya memperkenalkan alur cerita di mana "Black Mamba" adalah penjahat yang mengancam dunia dan menghalangi hubungan antara member aespa asli dan avatar "æ" mereka. "Black Mamba" kala itu sukses memecahkan rekor sebagai MV debut K-Pop yang paling banyak ditonton dalam 24 jam pertama dengan 21,4 juta views.
Adapun "Black Mamba" pertama kali ditampilkan secara live dalam debut stage (panggung debut) yang diunggah ke kanal YouTube mereka pada 19 November 2020. Video debut stage aespa dilengkapi dengan elemen AR (augmented reality) dan kamera canggih untuk membuat panggung menjadi bak dunia fantasi. Sosok ular "Black Mamba" bahkan terlihat berkeliaran di area sekitar panggung aespa. Para member virtual, yakni æ-Karina, æ-Giselle, æ-Winter, dan æ-Ningning turut dihadirkan dalam debut stage tersebut.
Dengan konsep baru yang menarik dan para member yang bertalenta, aespa sukses dijuluki sebagai "monster rookie" di awal debutnya. Aespa juga sukses menjadi grup K-Pop keenam yang memperoleh gelar "Rookie Grand Slam", menyusul SHINee, iKON, Wanna One, TXT, dan ITZY. Sebagai informasi, gelar "Rookie Grand Slam" pertama kali diciptakan pada tahun 2008 ketika SHINee memenangkan piala Rookie of the Year di setiap ajang penghargaan utama. Gelar tersebut diberikan kepada pendatang baru yang memenangkan piala Rookie of the Year atau pengakuan yang setara di Melon Music Awards, Golden Disc Awards, Mnet Asian Music Awards, Seoul Music Awards, dan Gaon Chart Music Awards.
Debut eksplosif aespa membuat banyak pihak memiliki ekspektasi tinggi terhadap mereka. People Magazine bahkan memilih aespa sebagai salah satu artis baru berbakat yang akan menorehkan tanda di lanskap musik pada tahun 2021.
Pada 29 Januari 2021, SM Entertainment mengumumkan bahwa aespa akan merilis remake lagu "Forever" milik Yoo Young Jin. Diketahui, Yoo Young Jin pertama kali merilis "Forever" sebagai bagian dari album "Winter Vacation in SMTOWN.com" pada tahun 2000. Yoo Young Jin disebut mengaransemen ulang lagu tersebut secara khusus untuk aespa. Single "Forever" versi aespa kemudian dirilis pada 5 Februari 2021.
Tiga bulan kemudian, aespa akhirnya comeback dengan single "Next Level". Foto-foto teaser aespa untuk "Next Level" tampak unik dan bertema futuristik. Visual menawan keempat member aespa dalam teaser comeback tersebut pun dibuat bak karakter video game. Adapun single "Next Level" merupakan versi remake lagu berjudul sama dari album soundtrack "Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw".
Single "Next Level" resmi dirilis pada 17 Mei 2021. Liriknya menceritakan tentang perjalanan ke tempat bernama Kwangya untuk menemukan Black Mamba yang mengganggu hubungan antara aespa dan æ-aespa hingga menyebabkan dunia jatuh ke dalam kekacauan. "Kami mencoba menampilkan cerita yang muncul setelah 'Black Mamba' dengan 'Next Level'," beber Ningning dalam konferensi pers perilisan single "Next Level".
Dengan "Next Level", aespa berhasil mencapai kesuksesan yang luar biasa. Posisi "Next Level" di chart musik Korea Selatan terus naik bahkan setelah hampir satu bulan sejak perilisan. Pada 21 Juni 2021, "Next Level" akhirnya memuncaki chart 24Hits di platform Melon. Aespa pun sukses menjadi girl group pertama yang memuncaki chart tersebut sejak Melon mengubah sistem tangga lagunya pada Juli 2020.
Kesuksesan "Next Level" berhasil membawa sejumlah penghargaan untuk aespa hingga akhir 2021 dan awal 2022. Single tersebut bahkan dinobatkan sebagai "Best K-Pop Song" dan "Song of the Year" dalam ajang penghargaan bergengsi Korean Music Awards 2022. aespa merupakan girl group kedua setelah Girls' Generation yang berhasil memperoleh Daesang (Song of The Year) di ajang penghargaan tersebut.
Tak berhenti sampai di situ, aespa meneruskan momentumnya dengan merilis EP pertama mereka yang bertajuk "Savage" pada 14 September 2021. Single utama "Savage" langsung mengantongi sertifikasi Perfect All-Kill (PAK) sehari setelah perilisan. Dengan begitu, "Savage" menjadi lagu girl group pertama yang dirilis pada tahun 2021 yang mencapai prestasi tersebut.
Popularitas global aespa pun kian terbukti dengan penampilan mereka di panggung Coachella pada 23 April 2022. aespa menggelar penampilan penuh pertama mereka di Amerika Serikat tersebut sebagai bagian dari showcase 88rising's Head in the Clouds Forever. Dengan penuh energi, aespa membawakan lagu-lagu hits mereka seperti “aenergy,” “Black Mamba,” “Savage,” “Life's Too Short” dan “Next Level".
Meski memiliki segudang prestasi sejak awal debut, aespa rupanya tak lepas dari kontroversi dan sempat terseret dalam isu plagiarisme. MV "Black Mamba" dituding menjiplak karya seniman visual Jerman Timo Helgert dalam adegan di mana taman bunga tumbuh di kereta bawah tanah, dan ada seekor ular besar bergerak melalui kereta bawah tanah. MV "Black Mamba" juga dituding meniru konsep girl grup virtual K/DA, termasuk adanya monster berwarna neon yang memamerkan giginya.
Pada akhir 2020, SM Entertainment telah memberikan pernyataan terkait tudingan plagiarisme tersebut. Melalui Sports Kyunghyang, SM Entertainment mengklarifikasi bahwa mereka telah berbicara dengan seniman dan agensi yang bersangkutan untuk membahas detail proses kreatif mereka.
"Kami menghubungi artis dan agensi yang disebutkan terkait dengan beberapa adegan di video musik aespa 'Black Mamba', dan kami berbicara dengan mereka sambil menjelaskan niat perencanaan kami dan kisah dunia (aespa)," demikian isi pernyataan SM. "Seniman dan perusahaan memahami perencanaan dan proses produksi agensi kami dan mereka menegaskan bahwa mereka tidak keberatan dengan adegan video musik."
Selain itu, aespa juga sempat dituding lip sync dan tidak bernyanyi live kala membawakan lagunya di atas panggung. Padahal, para member aespa dipuji memiliki kualitas vokal yang mumpuni. Aespa lantas membuktikan kemampuan bernyanyi live mereka di atas panggung Coachella. Mengingat fakta bahwa 3 dari 4 lagu yang mereka bawakan dilengkapi dengan koreografi dance, vokal aespa di panggung Coachella benar-benar mengesankan.
Terlepas dari kontroversi yang Sempat menyeretnya, para member aespa terus menggunakan platform mereka untuk melakukan kebaikan. Giselle misalnya, dilaporkan telah menyumbangkan 10 juta won atau setara Rp 107,3 juta ke organisasi nirlaba Yuhengsa. “Giselle, terima kasih banyak karena telah menemani kami dalam perjalanan untuk menemukan kebahagiaan bagi hewan terlantar. Kami akan terus mengawasi dan mendukung Anda. Tolong tunjukkan juga banyak dukungan kepada Yuhengsa yang menemukan kebahagiaan untuk hewan terlantar!” demikian keterangan organisasi tersebut.
Tak hanya itu, aespa juga Sempat berbicara mengenai pembangunan berkelanjutan untuk generasi masa depan di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam Forum Politik Tingkat Tinggi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan yang digelar di New York pada 6 Juli 2022 lalu, aespa menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris dengan judul "Generasi Selanjutnya ke Tingkat Selanjutnya”.
Pelantun “Illusion” tersebut memperkenalkan diri sebagai “girl group metaverse”. “Metaverse mencerminkan realitas. Jika realitas kita sendiri tidak berkelanjutan, akan menjadi sulit untuk mempertahankan kemungkinan dunia maya. Tanpa ekosistem berkelanjutan atau peluang yang sama untuk kehidupan berkualitas, tidak akan ada dunia nyata untuk dicerminkan,” papar Giselle.
Di sisi lain, aespa juga terus memperluas pangsa pasar mereka di dunia internasional. Untuk itu, aespa telah mencapai kesepakatan kemitraan global dengan label raksasa AS, Warner Records, pada pertengahan tahun 2022. Menurut SM Entertainment, kesepakatan dengan Warner mencakup distribusi konten musik dan promosi pemasaran. Pengumuman tersebut muncul sekitar sebulan sebelum peluncuran mini album kedua aespa yang bertajuk "Girls." Mini album tersebut dirilis secara bersamaan di Korea Selatan dan AS.
Lewat “Girls”, aespa sukses memecahkan rekor untuk jumlah stok pre-order tertinggi yang dicapai oleh girl group mana pun dalam sejarah, dengan total 1.610.517 pre-order. Menurut Circle Chart (sebelumnya dikenal sebagai Gaon Chart) pada 14 Juli 2022, "Girls" juga telah terjual 1.426.487 kopi di minggu pertama. Menjadikan aespa sebagai girl group pertama yang mencapai pencapaian tersebut. Mini album tersebut juga menuai kesuksesan di AS dengan debut di posisi ke-3 dalam chart Billboard 200.
Diskografi
Single:
Mini Album/EP:
SM Station:
Soundtrack:
Filmografi
Web Series:
Penghargaan
Asia Artist Awards
Asian Pop Music Awards
Brand of the Year Awards
Gaon Music Awards
Golden Disc Awards
Hanteo Music Awards
Korean Music Awards
Melon Music Awards
Mnet Music Awards
MTV Europe Music Awards
Mubeat Awards
Seoul Music Awards
Trivia