aespa dan sederet artis Korea lainnya tetap berangkat ke Jepang untuk menghadiri konser "K-Pop Masterz×KROSS". Sempat dikhawatirkan lantaran terjadi gempa bumi di sana, tapi mereka dipastikan tetap tampil.
- Marina Larasati
- Selasa, 02 Januari 2024 - 11:24 WIB
WowKeren - Konser "K-Pop Masterz×KROSS" yang mengundang sejumlah artis Korea terancam dibatalkan karena terjadi gempa bumi dahsyat di Jepang pada Senin (1/1). Kekuatannya tak main-main, mencapai 7,6 SR hingga memicu gelombang tsunami. Gempa bumi ini berpusat tak jauh dari Noto, Prefektur Ishikawa.
Sementara konser "K-Pop Masterz×KROSS" sendiri akan diselenggarakan di Vantelin Dome Nagoya yang letaknya 250 kilometer (155,3 mil) dari Prefektur Ishikawa. Konser tersebut akan dilaksanakan pada sore hari ini, Selasa (2/1). Sederet artis ternama seperti aespa, ENHYPEN, &TEAM, BOYNEXTDOOR hingga Park Seo Joon akan meramaikan acara tersebut.
Namun, dengan adanya bencana alam yang tidak terduga ini, pihak penyelenggara sempat mempertimbangkan apakah konser tersebut akan tetap dilangsungkan atau tidak. Setelah melalui diskusi yang panjang dan hati-hati, akhirnya pihak penyelenggara memutuskan untuk tetap melanjutkan acara sesuai dengan jadwal.
"Kami ingin menyampaikan belasungkawa mendalam kepada semua orang yang terkena dampak gempa. Kami saat ini berupaya memperkuat sistem untuk memastikan operasi tetap berjalan dengan aman," ujar pihak penyelenggara. "Setelah berkonsultasi dengan cermat, kami memutuskan untuk tetap mengadakan K-Pop Masterz × KROSS."
Meski konser tetap dilaksanakan di tengah kondisi yang mengkhawatirkan, tapi pihak penyelenggara berjanji akan tetap memprioritaskan keamanan dan keselamatan para artis. Apabila tiba-tiba terjadi gempa di Prefektur Aichi di Nagoya, pihak penyelenggara akan menunda acara tersebut.
Para artis pun diketahui sudah berangkat ke Jepang. Itu berarti, mereka dipastikan tetap tampil untuk menghibur para penggemar.
Sebagai informasi, KROSS merupakan festival yang mengumpulkan artis-artis dari Asia dan dunia. Pusat acara biasanya diselenggarakan di Jepang atau Korea.
Di sisi lain, pemerintah Jepang telah mengamanatkan lebih dari 97.000 orang di sembilan prefektur tetangga untuk mengungsi. Sejak gempa pertama melanda, ada lebih dari 90 gempa susulan dengan kekuatan lebih dari 1 magnitudo yang telah terdeteksi pada Selasa (2/1) pagi. Hingga hari ini, sebanyak enam orang tewas imbas gempa dahsyat tersebut.
(wk/lara)
