Waspadai Fatwa Asal dari 'Ulama Youtuber', Wantim MUI: Dalilnya Mbah Google
Unsplash/Ed Us
Nasional

Wantim MUI mengingatkan agar publik berhati-hati terhadap pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh para 'Ulama YouTuber'. Pasalnya, banyak orang yang mengaku ulama di YouTube dan berfatwa tanpa dasar jelas.

WowKeren - Dengan makin luasnya media yang memberi akses terhadap informasi, masyarakat juga harus lebih hati-hati dalam menyaring kabar hoaks. Termasuk soal informasi yang berkaitan dengan agama. MUI pun menyinggung soal munculnya tren ulama-dai YouTuber yang tak jarang menyampaikan dalil atau fatwa tanpa dasar jelas.

Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI, Zulfa Mustofa, mengingatkan pun akan bahaya ulama YouTuber yang seringkali berfatwa tanpa dasar yang jelas. Mereka disebut tidak lagi merujuk ke kitab-kitab ulama.

"Sekarang banyak itu, Kiai Para Masyayikh, ulama YouTuber atau orang yang mengaku ulama tetapi mengandalkan YouTube, atau orang yang tadi tidak menguasai manhaj istinbat tapi berfatwa, banyak orang berfatwa dalilnya Mbah Google, dalilnya dari mana dia ambil. Dalam bahasa saya, saya menyebutnya seperti memungut kayu bakar di malam hari," ujar Zulfa dalam acara Halal bi Halal MUI.

Zulfa mengatakan orang yang mengaku ulama di YouTube itu sering mengeluarkan fatwa dengan cepat. Dia membandingkannya dengan proses penetapan fatwa di MUI.


"Alangkah banyaknya dai-dai YouTuber, mereka seringkali berfatwa dengan cepat tanpa lagi melihat kitab-kitab, beda seperti komisi fatwa MUI, saya tahu persis karena saya pernah menjadi bagiannya, rapat itu memutuskan satu hukum bisa satu bulan, ya Allah itu orang alim-alim," jelasnya.

Zulfa yang juga saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengaku bersyukur pernah bergabung di Komisi Fatwa MUI. Dia menegaskan ilmu yang berkah adalah yang jelas proses pencariannya. Karena itu, Zulfa pun mengajak untuk tidak lagi menjadikan ulama YouTuber yang berdalil dari Google sebagai rujukan.

"Saya beruntung pernah bergabung dengan ulama-ulama di Komisi Fatwa MUI. Wahai merugilah orang yang menjadikan Google, Mbah Google, Syaikh Google sebab sabab rujukannya, mestinya seseorang berpegangan kepada para masyayikh baik yang masih hidup maupun dari kitab-kitabnya, yang jelas standardnya yang sempurna jalan ilmunya," terangnya.

Karena sesungguhnya ilmu akan berkah akan kuat kalau jelas sanadnya dan proses pencariannya, dan berkahnya orang alim jika dia ikhlas dalam memberikan ilmunya," pungkas Zulfa.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru