Petani-Pengusaha Sawit Sampaikan Terima Kasih Usai Jokowi Cabut Larangan Ekspor CPO
Nasional

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan keputusan pembukaan kembali keran ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng itu salah satunya atas pertimbangan ada 17 juta orang tenaga kerja di industri sawit.

WowKeren - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan pembukaan kembali keran ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng mulai Senin (23/5) pekan depan. Pencabutan larangan ekspor minyak goreng itu dilakukan lantaran kebutuhan nasional disebut sudah terpenuhi.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) lantas menyampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang telah mencabut kebijakan larangan ekspor minyak goreng tersebut. "Semoga perdagangan minyak sawit dan turunannya bergairah kembali baik domestik maupun ekspor," jelas Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono, dalam keterangan tertulis pada Kamis (19/5).

Selain itu, Joko juga menyatakan bahwa para mitra dagang di Eropa, India, dan Pakistan turut menyampaikan rasa terima kasih kepada Jokowi yang mencabut larangan ekspor tersebut. Joko menyatakan akan terus mendukung kebijakan dan program pemerintah dalam menyediakan minyak goreng curah dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

"GAPKI terus bekerja keras agar industri sawit yang memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia terus dapat ditingkatkan," ujarnya.


Sementara itu, petani sawit yang tergabung di Apkasindo juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Jokowi. "Terima kasih dan salam hormat kami petani sawit Indonesia kepada Pak Jokowi," tutur Ketua DPP Apkasindo Gulat Manurung dalam pernyataan tertulisnya, Kamis.

Menurut Gulat, kebijakan larangan ekspor CPO merupakan bahan introspeksi diri bagi pengusaha sawit di Indonesia. Kebijakan tersebut juga dinilai dapat memberi pelajaran kepada petani sawit untuk naik kelas dan memperbaiki tata kelola dari aspek ekonomi, sosial, dan ekologi.

Gulat mengungkapkan bahwa petani sawit menghadapi masa sulit sejak larangan ekspor CPO diberlakukan. Pasalnya, kebijakan tersebut membuat harga Tanda Buah Segar (TBS) anjlok hingga 70 persen dan menyengsarakan petani. Namun para petani sawit disebut berhasil melaluinya dan menunjukkan komitmen bernegara tanpa melakukan hal-hal anarkis.

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan keputusan pembukaan kembali ekspor minyak goreng itu salah satunya atas pertimbangan ada 17 juta orang tenaga kerja di industri sawit. Selain itu, pencabutan larangan ekspor juga dilakukan karena pasokan minyak goreng curah dalam negeri disebut sudah melimpah dan harga menurun.

"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit, baik petani, pekerja, dan juga tenaga pendukung lainnya," ujar Jokowi dalam keterangan pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis. "Maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali (pada) Senin (23/5)."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait