KemenPUPR Bantah Banjir Rob Semarang Dipicu Tanggul Jebol, Warga Terdampak Keluhkan Gatal-Mual
Nasional

Sejumlah warga terdampak banjir rob yang memiliki bertahan di rumahnya di Kelurahan Bandarharjo lantas mulai mengeluhkan gatal-gatal hingga perut mual.

WowKeren - Banjir rob yang cukup parah melanda Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (23/5). Sejumlah warga terdampak banjir rob yang memiliki bertahan di rumahnya di Kelurahan Bandarharjo lantas mulai mengeluhkan gatal-gatal hingga perut mual.

"Ya ini keluhannya cuma kaki tangan gatal-gatal, sama rasanya tuh mual kembung gitu," ungkap salah satu warga bernama Damiyanti, dilansir detikJateng, Selasa (24/5).

Damiyanti memutuskan untuk bertahan di rumahnya yang tergenang air demi menjaga harta benda. Apalagi dirinya tinggal bersama sang suami yang tunanetra dan mendapat nafkah dari warung yang ada di depan rumah.

"Bapak di sana tunanetra, enggak berani kemana-mana," jelasnya.


Sedangkan Sekretaris Lurah Bandarharjo, Sayoko, mengungkapkan ada warga yang mengeluhkan gatal-gatal di bagian perut. Menurutnya, bantuan sudah datang termasuk pemeriksaan kesehatan dari Puskesmas.

"Kalau Puskesmas tadi pagi sudah ada dari Bulu Lor, kita share ke grup, keluarga yang ada keluhan kesehatan pusing gatal-gatal perutnya, pokoknya ada keluhan kesehatan kita arahkan ke sini," paparnya.

Di sisi lain, Kementerian PUPR menyatakan bahwa banjir rob yang terjadi di Semarang bukan diakibatkan oleh kerusakan infrastruktur tanggul yang telah dibangun. Menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi, banjir rob diakibatkan oleh tingginya air pasang. Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang mencatat data hidrologi pasang surut tinggi muka air laut pukul 15.00 WIB mencapai +210 cm mdpl.

"Alhamdulillah sejak tadi malam pukul 22.00 WIB, ketinggian air pada level +162 cm mdpl dan sudah menunjukkan tren menurun," kata Adek.

Sementara itu, banjir rob telah membuat Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang tergenang air sekitar 30 hingga 150 centimeter. Sungai Meduri yang melintasi Kabupaten/Kota Pekalongan juga meluap hingga menggenangi beberapa permukiman warga dan jalan di Desa Tegal Dowo, Pasir Sari, Karang Jompo, Pacar, Samborejo, Meduri, Pulosari, dan Mulyorejo.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru