Air Keruh Sungai Aare Swiss Jadi Salah Satu Kendala Pencarian Sang Putra, Ridwan Kamil Mohon Doa
Nasional

Kepolisian Swiss beserta tim SAR melanjutkan proses pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, dengan jangkauan yang lebih luas mulai Jumat (27/5) pukul 09.00 waktu Swiss.

WowKeren - Proses pencarian terhadap putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, kembali dilanjutkan pada Jumat (27/5) hari ini. Kepolisian Swiss beserta tim SAR melanjutkan proses pencarian dengan jangkauan yang lebih luas mulai pukul 09.00 waktu Swiss.

Pihak kepolisian wilayah Bern mengungkapkan kendala yang dialami dalam proses pencarian Eril. Selain arus yang sedang deras, kondisi air keruh di Sungai Aare juga menjadi kendala yang menyulitkan proses pencarian.

Melansir media lokal Swiss 20 Minuten, polisi melakukan pencarian di wilayah antara Eichholz dan Marzili, tempat Eril terakhir terlihat. Proses pencarian ini melibatkan patroli darat dan air, dengan tepian Sungai Aare ditelusuri oleh petugas yang berjalan kaki dan polisi maritim mencari Eril di atas air. Pos pengamatan juga didirikan di berbagai jembatan.

Pihak kepolisian juga telah mengungkapkan ciri-ciri Eril sebelum dinyatakan hilang. Pria berusia 23 tahun tersebut dinyatakan berambut hitam dengan tinggi badan sekitar 175 cm, dan mengenakan kaus biru serta celana pendek hitam.


Sementara itu, Ridwan Kamil sendiri telah meminta doa agar putra sulungnya dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia, menyampaikan apresiasi terhadap perhatian dan dukungan doa dari seluruh elemen di Jawa barat.

"Mohon doanya agar putra kami, Emmeril Kahn Mumtadz, dapat segera ditemukan dalam keadaan baik dan selamat. Sampai saat ini Tim SAR Swiss masih melakukan pencarian," demikian pernyataan Ridwan Kamil dan Atalia dilansir detikcom.

Di sisi lain, Polri sendiri telah turun tangan melakukan kerja sama dengan Kepolisian Swiss soal perkembangan pencarian Eril. Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan Polda Jabar untuk meminta Yellow Notice dikeluarkan. Kemudian Yellow Notice itu nantinya akan dikirimkan ke Interpol Swiss dan yang lainnya.

"Identitas korban sedang kita mintakan via Polda Jabar, untuk kita mintakan Yellow Notice (pencarian orang) ke Interpol Swiss dan seluruh anggota Interpol lain ya," jelas Dedi. "Itu langkah-langkah yang diambil oleh Hubinter Sekretariat NCB."

Dedi menerangkan bahwa Yellow Notice itu nanti dikeluarkan untuk membantu menemukan orang hilang. Biasanya, Yellow Notice digunakan untuk menemukan anak di bawah umur atau membantu mengidentifikasi orang yang tidak dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait