Laksmi Shari De Neefe Suardana telah dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2022 pada 27 Mei lalu. Aktivitas asal bali itu memang memiliki segudang bakat dan prestasi gemilang.
- Raudha Fortunella
- Senin, 30 Mei 2022 - 13:56 WIB
WowKeren - Kontes kecantikan Puteri Indonesia edisi ke-52 telah diselenggarakan pada tanggal 27 Mei 2022 di Jakarta Convention Center. Di akhir acara, Raden Roro Ayu Maulida Putri, Puteri Indonesia 2020 dari Jawa Timur menyerahkan mahkotanya ke Laksmi Shari De Neefe Suardana dari Bali sebagai penerusnya.
Dengan demikian, Laksmi telah berhasil mengungguli 43 finalis dari 34 provinsi di Indonesia pada malam final ajang Puteri Indonesia 2022. Wanita cantik ini nantinya akan mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2022 edisi ke-71 mendatang.
Kemenangan Laksi tentunya menarik perhatian publik. Hal itu lantaran ia mencetak sejarah baru untuk Bali. Pasalnya, sejak ajang Puteri Indonesia digelar, Laksmi menjadi pertama pemenang pertama berasal dari Bali. Maka dari itu, Penasihat Utama Yayasan Puteri Indonesia sangat berharap dirinya bisa membangkitkan pariwisata Bali.
Di sisi lain, banyak yang penasaran dengan sosok Laksmi. Lantas, seperti apa sih Puteri Indonesia 2022 ini? Yuk, intip sederet potret anggunnya dalam balutan baju adat Tanah Air di bawah ini!
(wk/raud)1. Keturunan Konglomerat Australia
Laksmi lahir pada 29 Januari 1996 di Ubud, Bali. Oleh karena itu, ia telah genap berusia 26 tahun kala mewakili Bali di Puteri Indonesia 2022. Menariknya, Laksmi mewarisi darah Australia dari sang ibu, Jan DeNefee. Ia juga merupakan cucu dari konglomerat asal Australia, John DeNefee.
2. Pendidikan Gak kaleng-Kaleng
Laksmi telah menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di Diploma of Arts di Monash College di tahun 2013 . Tak berhenti di sana, ia pun meneruskan program dual degree-nya dengan meraih Bachelor of Design Honours in Fashion Design dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) di kota Melbourne, Australia dan Bachelor of Business Marketing in Fashion Business dari Politecnico Internazionale della Moda (Polimoda) di kota Florence, Italia. Wah, pendidikan Laksmi gak kaleng-kaleng!
3. Saksi Bom Bali 2002
Laksmi dan keluarganya merupakan salah satu saksi peristiwa Bom Bali 2002 di Kuta, Bali. Alhasil, ia pun mendedikasikan dirinya untuk membangun dan membantu masyarakat Bali setelah terjadinya Bom Bali 2002 dengan mendirikan Ubud Writers and Readers Festival, Tujuannya pun cukup mulia, Laksmi ingin mencoba dan menghidupkan kembali minat internasional melalui acara sastra dan puisi literasi, pertunjukan tarian tradisional, yoga, pasar budaya dan bidang seni, budaya, pariwisata dan alam Pulau Dewata.
Usaha keras Laksmi dna keluarga menorehkan hasil. Kini, Ubud Writers and Readers Festival berhasil mendapat pengakuan besar di seluruh dunia. Itu menjadi festival sastra literasi terbesar di Asia Tenggara. Festival ini biasanya diselenggarakan oleh yayasan Yayasan Mudra Swari Saraswati pada sekitar bulan Oktober setiap tahunnya.
4. Aktivis Sekaligus Sukarelawan
Tak cuma itu, Laksmi juga mengambil peran sebagai aktivis dan kontributor untuk UNICEF Voices of Youth sejak tahun 2019. Bahkan Laksmi menjadi sukarelawan mengajar bahasa Inggris untuk Hope for Bali, Yayasan Begawan dan mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak IIB di Karangasem, Bali.
5. Cinta Budaya Indonesia
Adapun Laksmi sangat mencintai budaya Indonesia. Ia beberapa kali mengunggah potret elegannya dalam balutan kebaya, batik, ataupun kain songket, Laksmi juga sangat rajin mempromosikan budaya Bali. Ia bahkan menggalakan kampanye motor listrik sekaligus mendukung pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Ubud. Aksi ini sejalan dengan Visi Ubud tentang pemanfaatan kendaraan ramah lingkungan.
6. Body Goals Idaman
Salah satu daya pikat Laksmi adalah tubuh idealnya. Rupanya, wanita setinggi 176 cm itu sangat rajin berolahraga, Laksmi kerap membagikan rutinitasnya melakukan olahraga, mulai dari lari, yoga, muay thai, bahkan tenis. Tak heran jika Laksmi memiliki body goals idaman.
7. Punya Mimpi Khusus
Usut punya usut, Laksmi memiliki mimpi khusus sejak memantapkan diri mendaftar sebagai Puteri Indonesia 2022. Ia ingin memberantas jumlah masyarakat Indonesia yang buta aksara dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya sastra dan literasi. Laksmi percaya bahwa kita perlu terus mendorong sastra dan literasi ini demi membawa kemajuan bangsa yang lebih unggul.
