Kementan Genjot Vaksinasi PMK, Domba   Jadi Pilihan Warga Sebagai Hewan Kurban
Pxhere
Nasional

Para peternak hewan ruminansia (pemamah biak) diminta untuk berpartisipasi secara aktif dalam mendukung pelaksanaan vaksinasi PMK untuk mencegah penyebaran wabah penyakit itu di Tanah Air.

WowKeren - Kementerian Pertanian terus menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Para peternak hewan ruminansia (pemamah biak) diminta untuk berpartisipasi secara aktif dalam mendukung pelaksanaan vaksinasi PMK untuk mencegah penyebaran wabah penyakit itu di Tanah Air.

"Untuk mencapai keberhasilan vaksinasi, diperlukan keterlibatan dan dukungan semua pihak. Terutama seluruh peternak di Indonesia," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, Senin (20/6).

Menurut Kuntoro, pihaknya telah menyiapkan 18.407 petugas vaksinator yang ditempatkan di 19 provinsi terdampak PMK. "Program vaksinasi ini juga melibatkan petugas puskeswan, dokter hewan, paramedik veteriner, inseminator, dokter hewan penyuluh dan mahasiswa kedokteran hewan dari perguruan tinggi di wilayah pelaksanaan vaksinasi," jelasnya.

Di sisi lain, wabah PMK disebut membuat warga khawatir untuk membeli sapi jelang Hari Raya Idul Adha. Menurut pedagang hewan kurban di Bandung, banyak pembeli yang akhirnya lebih memilih domba sebagai hewan kurban.

"Walaupun pemerintah sudah menjamin hewan sapi akan sehat dan aman, pembeli cenderung lebih pilih domba karena khawatir PMK," ungkap pedagang bernama Sembada Bagja Samsudin, dilansir Tempo pada Selasa (21/6).


Hingga saat ini, tutur Sembada, total penjualan domba masih sama seperti tahun sebelumnya. Namun domba menjadi hewan kurban yang paling laris dengan bobot 35 hingga 45 kilogram seharga Rp 3,1 juta. Sedangkan penjualan sapi disebut merosot hingga 20 persen.

Di sisi lain, wabah PMK juga membuat harga hewan kurban mengalami kenaikan. Sembada menjelaskan bahwa harga sapi per ekornya naik Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu per kelas.

Sedangkan harga domba rata-rata naik Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per kelas. Sebagai informasi, kelas-kelas hewan kurban dibedakan menurut jenis dan beratnya.

Lebih lanjut, Sembada menyampaikan bahwa pembeli tidak perlu khawatir dalam memilih hewan kurban. Para pembeli disarankan untuk memeriksa langsung ke tempat penjualan agar bisa melihat fisik hewan kurban yang akan dibeli.

Adapun hewan kurban yang sehat serta bebas PMK bisa diperiksa dari empat hal. Antara lain tidak memiliki tanda-tanda flu, tidak ada cacat pada fisiknya, berwarna cerah, dan usia hewan cukup untuk kurban, yakni dua tahun ke atas.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait