Jumlah Turis yang Mendadak Tertular Penyakit Gastrointestinal Melonjak di Grand Canyon
Pixabay
Dunia

Pada Mei lalu, peringatan terkait penyakit tersebut telah dikeluarkan, yang memberitahu orang-orang dengan semakin banyaknya pengunjung yang sakit dengan gejala mirip norovirus.

WowKeren - Jumlah kasus penyakit gastrointestinal meningkat di Taman Nasional Grand Canyon. Taman nasional itu telah melaporkan lebih dari 100 kasus penyakit gastrointestinal dalam beberapa pekan terakhir, menurut National Park Service.

Pada 20 Mei lalu, peringatan terkait penyakit tersebut telah dikeluarkan, yang memberitahu orang-orang dengan semakin banyaknya pengunjung yang sakit. Mereka menunjukkan gejala yang mirip norovirus.

Seorang juru bicara taman mengatakan pada Kamis (23/6) bahwa beberapa kasus telah dikonfirmasi sebagai penyakit menular. Meski demikian, masih belum bisa dipastikan apakah semua kasus terkait dengan norovirus.

"Kami telah mendapat konfirmasi positif bahwa sejumlah perjalanan sungai terkait telah dites positif untuk norovirus," kata juru bicara Joelle Baird kepada NBC News. "Sulit untuk mengatakan apakah semua kasus terkait dengan norovirus tetapi kami memiliki pemahaman yang baik sekarang bahwa setidaknya dalam perjalanan yang telah diuji, kemungkinan besar itu adalah norovirus."


Pada 10 Juni saja, taman mencatat setidaknya ada 118 kasus orang yang menderita penyakit gastrointestinal. Menurut situs web Centers for Disease Control and Prevention, norovirus adalah jenis virus yang sangat menular. Orang yang terjangkit virus ini biasanya akan menunjukkan gejala seperti muntah dan diare.

"Norovirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan muntah dan diare," bunyi keterangan tersebut. "Siapa pun dapat terinfeksi dan sakit dengan norovirus."

Gejala dapat berlangsung antara satu dan tiga hari dan virus dapat menyebar melalui sentuhan dengan permukaan yang terinfeksi. Meski norovirus jarang menyebabkan penyakit serius atau kematian, tetapi tidak ada obat khusus untuk mengobati mereka yang telah terinfeksi.

Sementara itu, peringatan awal pada Mei dikeluarkan karena kasus yang melonjak dalam bulan tersebut. "Kami telah sedikit mendatar dalam hal jumlah kasus yang dilaporkan, terutama selama tiga hingga empat minggu terakhir," kata Baird.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait