Beda Keterangan Dari Wapres, Menkes Tegaskan Masyarakat Masih Boleh Lepas Masker di Luar Ruangan
Nasional

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan bahwa pelonggaran aturan masker di luar ruangan ditarik karena kenaikan kasus COVID-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin lantas buka suara.

WowKeren - Wakil Presiden Ma'ruf Amin sempat menyatakan bahwa pelonggaran aturan boleh lepas masker di luar ruangan ditarik. Pasalnya, kasus COVID-19 Indonesia belakangan mengalami kenaikan.

Kekinian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membantah pernyataan Ma'ruf. Menurut Budi, belum ada perubahan kebijakan terkait pemakaian masker dan masyarakat masih boleh melepas masker di luar ruangan.

"Memang belum ada perubahan kebijakan mengenai masker. Terakhir disampaikan pemerintah, jadi di luar diizinkan tidak menggunakan masker sedangkan di dalam ruangan diharapkan, diimbau, untuk memakai masker," papar Budi dalam jumpa pers pada Senin (4/7).

Lebih lanjut, Budi mengakui bahwa ada peningkatan kasus COVID-19 karena kemunculan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Meski begitu, Budi mengatakan bahwa kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan negara lain.


Oleh sebab itu, masyarakat didorong untuk terus menerapkan protokol kesehatan terutama pemakaian masker. Masyarakat juga diimbau untuk segera menerima dosis ketiga vaksinasi COVID-19 alias booster.

"Insya Allah itu respons yang cukup untuk menghadapi Idul Adha dengan normal karena sama seperti Idul Fitri, Alhamdulillah bisa kita lewati dengan normal," terangnya.

Sebelumnya, Wapres Ma'ruf Amin menyebutkan bahwa pelonggaran aturan masker di luar ruangan ditarik karena kenaikan kasus COVID-19. Kasus COVID-19 harian Indonesia bahkan belakangan menyentuh angka 2.000.

"Kalau masker, protokol kesehatan tetap kita ketatkan, supaya masker terutama ya, kan (saat) ada kenaikan terpaksa kita pakai lagi. Jadi pelonggaran itu kita tarik dulu, sampai nanti situasinya memungkinkan kita buka lagi," ujar Ma'ruf di sela kunjungan kerja di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (1/7) pekan lalu.

Menurut Ma'ruf, pembatasan ataupun pelonggaran akan menyesuaikan level kasus COVID-19 di daerah masing-masing. "Di daerah-daerah itu ada levelnya, kemarin sudah di level 1 semua. Jadi kalau ada daerah yang naik, ya terpaksa dinaikkan levelnya, kemudian juga ada pembatasan-pembatasan sesuai dengan levelnya," tuturnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait