Hewan Kurban Tak Kunjung Datang, Sejumlah Musala di Bukittinggi Jadi Korban Penipuan?
Pxhere
Nasional

Panitia Kurban salah satu musala di Bukittinggi bakal melapor ke polisi karena merasa ditipu penjual hewan Kurban. Pasalnya, hingga perayaan idul Adha berlalu, hewan kurban mereka tak kunjung datang.

WowKeren - Nasib apes menimpa sejumlah musala dan masjid di Bukittinggi saat momen perayaan Hari Raya Idul Adha alias Kurban 1443 H, Minggu (10/7) kemarin. Ada saja ulah oknum tak bertanggungjawab yang memanfaatkan momen Hari Raya Kurban untuk meraup keuntungan dengan merugikan orang lain.

Salah satunya menimpa Musala Baitul Jannah di RT 007/RW 001 Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin, Koto Selayan, Bukittinggi, Sumatera Barat. Hingga Senin (11/7), lima ekor sapi dan seekor kambing yang sudah dipesan tak kunjung datang.

"Kami merasa ditipu, lima ekor sapi dan satu kambing yang kami pesan kepada penyedia hewan kurban atas nama Aldi tidak juga datang, kerugian Rp100 juta lebih," ujar Ketua Panitia Kurban Musala Baitul Jannah, M Zadry di Campang Ipuah, Bukittinggi, Senin (11/7).

Tak hanya itu, M Zadry turut mengungkap bahwa sejumlah musala lain juga jadi korban. Setidaknya ada 5 musala yang jadi korban penipuan penjual hewan Kurban tersebut. Bahkan, salah satu korban merupakan seorang anggota DPR.

"Kami mendapat informasi, ada sekitar lima mushala termasuk masjid di Bukittinggi ini yang juga mengalami hal serupa, sapi kurban dari penyedia yang sama tidak kunjung datang atau bermasalah, termasuk korbannya salah seorang anggota DPRD," beber M Zadry.


Zadry mengaku telah memesan hewan Kurban tersebut sejak 1 bulan lalu. Lima ekor sapi dan satu ekor kambing itu merupakan iuran dari 36 orang warga. Zadry pun berencana melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.

"Pemesanan sudah sejak satu bulan lalu dan sudah kami lunasi dengan rincian satu peserta kurban Rp2,8 juta, jika tidak ada iktikat baik, Senin (11/7) besok rencana kami laporkan bersama pengurus lainnya," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Bukittinggi, Kompol Rita Suryati menyampaikan bahwa pihaknya telah mencoba berkoordinasi dengan beberapa masjid dan mushala yang mengalami kasus serupa. Salah satunya adalah Masjid Bukit Apit.

Di masjid itu, Rita menyebut petugas menengahi permasalahan serupa dengan membuat perjanjian antara keluarga Aldi dengan pemilik sapi kurban. Sayangnya, tersangka yang bernama Aldi itu tak kunjung bisa dihubungi.

"Dari keterangan panitia kurban, Aldi mengaku punya kandang sapi di Gadut, kemudian panitia menjemput sapi itu, tapi menurut pemilik, Aldi belum membayarkan hingga terpaksa menemui keluarganya untuk bisa menjaminkan, karena sapi harus dibawa ke masjid untuk dikurbankan," pungkas Rita.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru