Casting Jessica Alba sebagai keturunan Latina menandai titik besar dalam film superhero di mana ras karakter komik tidak selalu melarang pemain dari ras yang berbeda di layar lebar.
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 22 Juli 2022 - 14:48 WIB
WowKeren - Seruan untuk menghadirkan keragaman akhirnya terwujud dalam waralaba besar seperti Star Wars dan Marvel Cinematic Universe. Keduanya telah membawa ekspansi besar dalam representasi di layar kaca.
Marvel Studios sebelumnya membutuhkan waktu hingga film fitur kedelapan belas mereka untuk memiliki pemeran utama non-kulit putih di salah satu film mereka (Black Panther 2018) dan tidak sampai film ke-21 mereka untuk film solo yang dipimpin wanita (Captain Marvel 2019). Meski Marvel tengah berupaya membuat banyak perbaikan, namun di mata penggemar yang bersikap sebagai penonton tampaknya hal itu belum cukup.
Bintang "Fantastic Four" Jessica Alba dalam sebuah wawancara baru dengan Glamour, mengatakan "Ini adalah inisiatif bisnis bagi orang-orang sekarang karena mereka menyadari berapa banyak uang yang dapat mereka hasilkan. Itu adalah sesuatu yang mereka pedulikan, yang mana itu tidak masalah."
Alba kemudian mengalihkan perhatiannya ke film-film Marvel baru yang sedang dibuat. Dia mengatakan bahwa dia percaya waralaba blockbuster ini terus fokus pada bintang Kaukasia daripada yang lain.
"Bahkan jika Anda melihat film-film Marvel, itu adalah pendorong fantasi terbesar dan apa yang terjadi saat ini di dunia hiburan, karena ini semacam urusan keluarga," lanjutnya. "Itu masih sangat Kaukasia... Saya akan mengatakan bahwa saya adalah salah satu dari sedikit orang di masa lalu... Dan itu sebelum Marvel dijual ke Disney... tapi masih... kurang lebih sama."
Alba merupakan seorang wanita keturunan Latina. Dia berperan sebagai Sue Storm dalam dua adaptasi pertama dari Keluarga Pertama Marvel. Casting Alba menandai titik yang cukup besar dalam film superhero di mana ras karakter di halaman tidak selalu melarang pemain dari ras yang berbeda bermain di layar lebar.
Upaya untuk hal yang sama di tahun-tahun berikutnya terkadang hampir tidak diperhatikan. Misalnya Michael Clarke Duncan sebagai Kingpin di "Daredevil" sementara yang lain memicu wacana yang berapi-api seperti saat Michael B. Jordan bermain di "Fantastic Four" 2015.
(wk/zodi)
