Kerbau Keturunan Kyai Slamet di Keraton Surakarta Diserang PMK, Terancam Tak Bisa Ikut Kirab 1 Suro
Nasional

Beberapa kerbau bule keturunan Kyai Slamet milik Keraton Surakarta kini juga terpapar PMK. Bahkan, para kerbau bule itu pun kini terancam tak bisa mengikuti acara Kirab 1 Suro mendatang.

WowKeren - Wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) nyatanya masih menyerang hewan ternak di Tanah Air. Bahkan, para kerbau keturunan Kyai Slamet di Keraton Surakarta pun tak bisa terhindar dari serangan PMK. Hal itu pun membuat para kerbau bule itu terancam tak bisa ikut dalam acara Kirab 1 Suro mendatang. Padahal, kerbau bule keturunan Kyai Slamet merupakan salah satu ikon dalam acara kirab tersebut.

Informasi itu disampaikan oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbai. GKR Timoer Rumbai menyampaikan bahwa sejumlah kerbau keturunan Kyiai Slamet itu kemungkinan tak bisa mengikuti acara kirab 1 Suro mendatang akibat PMK.

“Bukan saya yang menyatakan bahwa tidak bisa mengikuti kirab, tapi dinas sendiri. Tentunya kasihan juga kalau kerbaunya belum sehat disuruh berjalan jauh. Ada juga yang masih pincang,” ungkap GKR Timoer Rumbai Senin (25/7), melansir Republik.co.id.

Sejumlah kerbau bule keturunan Kyai Slamet milik Keraton Surakarta itu saat ini memang terpapar PMK dan tengah menjalani karantina. Salah satu kerbau itu bernama Juminten. Bahkan Juminten kini juga harus kehilangan anaknya yang lahir saat dirinya terpapar PMK.


Anak kerbau yang baru lahir itu mati pada Minggu (24/7) sore lalu. Bayi kerbau itu awalnya memang lahir dalam kondisi yang lemah dan tak mau menyusu ke sang induk. Sementara sang induk yang bernama Juminten itu juga dalam kondisi lemah karena terpapar PMK.

"Memang si ibu (kerbau juminten) sedang kena PMK. Tapi dari kemarin sampai siang tadi si anak tidak mau menyusu, mungkin karena si juminten tidak mau makan banyak sehingga susunya tidak keluar,” kata GKR Timoer Rumbai.

GKR Timoer Rumbai pun mengungkap bahwa pihak keraton telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan bayi kerbau tersebut. Mulai dari mendatangkan dokter hewan, memberi vitamin, hingga memberikan susu lewat dot untuk anak kerbau Juminten tersebut.

“Saya sudah datangkan dokter hewan, sudah diperiksa, sudah disuntik vitamin. Bahkan karena tidak mau menyusu akhirnya saya putuskan untuk ngedoti. Tadi siang masih mau dua jam sekali kita kasih susu lewat dot,” pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait