Dua kandidat calon PM Inggris pengganti Boris Johnson tampak bersaing ketat. Namun pada saat pemilihan suara satu bulan dimulai, Truss tampak lebih unggul dari saingannya.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Selasa, 02 Agustus 2022 - 10:49 WIB
WowKeren - Setelah Perdana Menteri (PM) Inggris sebelumnya yakni Boris Johson mengumumkan pengunduran dirinya, pemerintahan negara tersebut lantas disibukkan untuk mencari penggantinya. Adapun dua kandidat yang mengajukan diri sebagai calon PM Inggris adalah Rishi Sunak Dan Liz Truss.
Pada Senin (1/8), Pelopor Konservatif Inggris Liz Truss disebut memenangkan dukungan kelas berat lebih lanjut ketika anggota partai memulai satu bulan pemungutan suara untuk memutuskan penghuni 10 Downing Street berikutnya.
Melansir malaymail, saingan Truss, yakni Sunak disebut telah tertinggal dalam hal bersaing untuk menutupi kerugian dengan rencana pemotongan pajak di masa depan. Hal ini lantas disebut berpotensi menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola wanita masa depan di Inggris setelah "Lionesses" Inggris memenangkan kejuaraan Eropa.
Di samping itu, Truss diketahui juga menyerukan final hari Minggu melawan Jerman, bersumpah: "Saya akan menyalurkan semangat Lionesses" di husting anggota di kota barat daya Exeter, yang kedua dari 12 acara semacam itu sebelum pemenang diumumkan pada 5 September mendatang.
Lebih lanjut, Truss mengatakan bahwa tim putri "berjuang dengan berani melawan rintangan dan menyelesaikan banyak hal dan memberikan kemenangan besar-besaran. Dan itulah yang bisa kita lakukan."
Dengan begitu, Sunak yang merupakan seorang pendebat yang dipoles, disebut perlu untuk merebut kembali momentum setelah Truss memimpin pemungutan suara yang kuat pada platform pemotongan pajak segera untuk mengatasi krisis biaya hidup terburuk di Inggris dalam beberapa generasi.
Sementara dalam sebuah pukulan terhadap kampanye, Menteri Perdagangan Internasional Penny Mordaunt yang nyaris berada di urutan ketiga setelah Truss dalam putaran kedua diketahui mengumumkan bahwa ia mendukung Truss sebagai "kandidat harapan". Bahkan pada upacara Senin (1/8), Mordaunt kedapatan memuji Truss untuk "keasliannya, tekadnya, ambisinya untuk negara ini."
Dalam kesempatan yang sama, Truss juga tampak menekankan kebijakan pemotongan pajak yang cepat. Hal ini disampaikannya sembari menyinggung keadaan Kementerian Keuangan Inggris yang sebelumnya Sunak menjadi kepala sampai pengunduran dirinya pada Juli yang membuka jalan bagi Johnson untuk mundur.
"Saya pikir Perbendaharaan perlu berubah. Dan itu telah menjadi penghambat kemajuan," terang Truss, dilansir melalui malaymail, Selasa (2/8).
(wk/tiar)
