Ada Kabar 2 Sekolah Negeri di DKI Paksa Siswi Berjilbab, Disdik Bantah dan Ungkap Fakta Ini
Unsplash/ilham akbar fauzi
Nasional

Sebelumnya, Belakangan, anggota DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengaku menerima laporan ada dua sekolah negeri di Jakarta yang juga diduga memaksa siswinya mengenakan jilbab.

WowKeren - Kasus siswi yang mengaku dipaksa berjilbab di sebuah SMA Negeri di Bantul, Yogyakarta, baru- baru ini mendapat banyak sorotan. Belakangan, anggota DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengaku menerima laporan ada dua sekolah negeri di Jakarta yang juga diduga memaksa siswinya mengenakan jilbab.

Isu tersebut lantas ditepis oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Menurut Wakil Kepala Disdik DKI Purwosusilo, pihaknya telah melakukan pengecekan ke SD Negeri di Jakarta Barat usai mendengar kabar tersebut, dan hasilnya tidak ada pemaksaan yang dilakukan pihak sekolah ataupun guru.

Purwosusilo kemudian menjelaskan bahwa ada guru di sekolah tersebut yang mengingatkan murid-muridnya untuk memakai seragam Pramuka pada hari Rabu. Sang guru kemudian sempat berkata kepada siswi yang berjilbab untuk memilih warna yang senada dengan seragamnya.

"Guru itu ngomongnya ke murid 'Nak, kalau Pramuka, jangan lupa, kalau besok Rabu pakai Pramuka ya'. Kemudian 'Kalau pakai jilbab yang matching dengan Pramuka warna cokelat', sudah, gitu doang," paparnya pada Selasa (2/8) malam.


Sehari setelah itu, siswi yang diingatkan utuk mengenakan jilbab dengan warna senada rupanya tidak memakai jilbab. Pihak Disdik DKI pun tidak menemukan adanya paksaan kepada siswi sekolah negeri itu untuk memakai jilbab.

Selain SD Negeri di Jakbar, pihak Disdik DKI juga memeriksa kabar dugaan pemaksaan berjilbab di SMP Negeri di Jakarta Selatan. Menurut Purwosusilo, pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga siswi SMP tersebut. Hasilnya, tidak ditemukan adanya unsur pemaksaan.

"Kakak anak itu juga menyadari 'Sebetulnya tidak begitu, Pak'. Jadi kalau yang di SMP itu tidak ada sekolah memaksa (siswi pakai jilbab), tidak ada," terangnya. "Jadi di sekolah tidak ada menyampaikan memaksa menggunakan jilbab kepada muslimah pun, apalagi yang muslim, tidak disinggung sama sekali."

Meski demikian, Purwosusilo mengingatkan para guru untuk berhati-hati kala memberi nasehat kepada murid. Ia juga berharap orangtua mengkonfirmasi ke pihak sekolah apabila mendapat kabar dari anak.

"Justru kalau paling pokok adalah semua komponen, termasuk juga kami di dinas, di sudin itu justru mengingatkan kalau ada seperti ini. Kita sudah melakukan pembinaan, intinya harus hati-hati," tegasnya. "Guru itu menyampaikan kepada peserta didik harus hati-hati, apalagi anak SD."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru