Seorang remaja yatim piatu di Boyolali sudah 2 bulan lebih memilih tinggal di makan sang ayah. Kisah sedih kehidupan remaja itu pun terungkap ketika tertangkap Satpol PP Boyolali saat sedang kerja serabutan di lampu merah.
- Amelia Nur Fatimah
- Senin, 08 Agustus 2022 - 11:39 WIB
WowKeren - Seorang remaja 16 tahun nekat tidur dan tinggal di area pemakaman selama dua bulan terakhir, di Boyolali, Jawa Tengah. Saat Satpol PP Kabupaten Boyolali merazia bocah remaja itu, terungkaplah cerita sedih mengenai keluarga dan kehidupan remaja tersebut.
Remaja laki-laki berinisial BW itu rupanya sudah tak memiliki orangtua atau yatim piatu. Makam yang selama 2 bulan ditinggalinya rupanya juga merupakan pusara sang ayah. Sementara kehidupan sehari-hari BW juga tak kalah menyedihkan. Untuk makan sehari-hari, BW pun harus bekerja serabutan.
Melansir Tribunnews.com, awalnya, BW terjaring razia Satpol PP saat tengan bekerja serabutan menawarkan jasa bersih-bersih kaca mobil di lampu merah Jalan Surowedanan, Boyolali. BW pun dibawa petugas ke kantor untuk dibina agar tidak kembali ke jalanan.
Namun siapa sangka, petugas Satpol PP malah dibuat terenyuh dan prihatin dengan sederet pengakuan remaja asal Karangdowo, Klaten, itu mengenai kehidupannya. Mulai dari statusnya sebagai yatim piatu, sempat terlunta-lunta setelah pergi dari rumah saudara, hingga memutuskan tinggal di makam sang ayah.
Petugas pun akhirnya berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Boyolali untuk menelusuri dan membuktikan pengakuan BW. Kasi Penindakan Satpol PP, Tri Joko Mulyono pun langsung terenyuh saat melihat langsung kondisi makam yang ditinggali BW selama 2 bulan terakhir. Apalagi ia melihat BW sebagai sosok yang jauh berbeda dari imej anak-anak jalanan pada umumnya.
"Saat kita melihat keberadaan lokasinya itu benar-benar membuat terenyuh. Tempatnya benar-benar sudah lama tidur di makam. Anak ini kelihatan polos. Saya awalnya juga tidak percaya anak itu tidur di makam," ungkap Joko, mengutip Kompas.com.
Pihaknya menemukan sejumlah barang yang membuktikan bahwa BW benar-benar tinggal di makam tersebut. Di antaranya 2 sajadah yang digunakan BW untuk alas tidur.
BW yang merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara sebenarnya sempat tinggal dengan salah satu saudaranya di Boyolali. Namun karena ada konflik, BW pun memutuskan untuk pergi dan tinggal di makam sang ayah.
Selain menawarkan jasa bersih-bersih jendela mobil, BW juga sempat bekerja di proyek. Kini BW untuk sementara tinggal di rumah singgah Boyolali.
"Kalau sedang kerja di proyek, dia bisa tinggal disana, kalau proyeknya selesai dia bingung mau ke mana, akhirnya dia datang ke makam ayahnya," pungkas Tri.
(wk/amel)
