3 Aspek yang Bedakan Uang Kertas Baru Emisi 2022 dengan yang Lama
YouTube/Bank Indonesia
Nasional

Terdapat sejumlah perbedaan dalam pecahan uang kertas baru emisi 2022 dengan 2016. Perbedaan-perbedaan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan uang rupiah RI.

WowKeren - Indonesia kembali punya uang kertas baru emisi 2022. Uang kertas baru emsisi 2022 itu diluncurkan Bank Indonesia (BI) pada Kamis (18/8) kemarin. Tujuh pecahan uang baru diluncurkan BI, mulai dari Rp 1000 hingga 100 ribu.

Ternyata ada sejumlah perbedaan di antara pecahan uang kertas baru emisi 2022 dengan 2016. Terungkap ada tiga aspek penguatan yang dilakukan pada uang baru emisi 2022 dan berbeda jika dibandingkan dengan emisi 2016.

Diungkap Marlison Hakim selaku Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, tika aspek itu antara lain dari segi desain, pengamanan dan bahan uang. Desain uang terbaru dibuat lebih mudah untuk dikenali, makin sulit dipalsukan dan memakai bahan yang lebih tahan lama.

"Berbeda adalah kita membuat watermark gambar di uang rupiah baru yang distandarkan atau diseragamkan dengan gambar utama, tujuannya agar masyarakat tidak bingung," ujar Marlison Hakim dalam media briefing pada Kamis (18/8), melansir CNNIndonesia.com.

BI menggunakan benang pengaman baru, microlenses. Benang pengaman microlenses tersebut terkait dengan teknologi agar uang tak gampang dipalsukan.


Selain itu, selisih panjang uang juga jadi pembeda uang emisi 2022 dan 2016. Pada uang terbaru selisihnya mencapai 5 mm sementara uang lama selisih panjangnya hanya 2 mm.

"Ini sesuai dengan masukan para tunanetra yang suka tertukar dengan nilai uang. Jadi ini agar lebih memudahkan mereka juga," ungkapnya.

"Ini juga salah satu unsur pengaman yang paling mudah dikenal masyarakat. Yaitu dengan kita menempatkan gambar bunga di sisi paling kiri, teknik cetaknya OVMI, yaitu perubahan warna dengan dinamis bergerak yang kalau melihat bergerak dan berubah warna ini teknologi terkini," jelas Marlison.

Perbedaan terakhir ada pada jenis kertas yang dipakai. Uang baru menggunakan kertas dengan berat gramatur yang seragam, 90 gsm (gram per square).

"Berat bahan dari pada uang kecil, dari Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000. Dulu berbeda 80 gsm, sekarang sama dengan uang pecahan Rp100 ribu. Jadi seluruh pecahan itu berat uangnya itu sama, dulu agak berbeda," ungkapnya.

"Coating ini kita gunakan juga di pecahan kecil, sehingga ada dua penguatan. Meningkatkan beratnya dan meningkatkan teknik cetak dengan coating atau varnish. Dengan penguatan ini, maka tingkat kelusuhan, kerusakan akan makin bisa ditekan dan masa edarnya bisa jadi lebih lama," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru