Usai Diminta Setop Kominfo, Hacker Bjorka Kini Ancam Bocorkan Dokumen Rahasia Presiden RI
pexels.com/Digital Buggu
Nasional

Kominfo sebelumnya telah menegur hacker bernama Bjorka untuk tidak lagi menyerang Indonesia. Namun kini Bjorka justru mengancam akan membocorkan dokumen rahasia milik Presiden RI.

WowKeren - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebelumnya sempat meminta hacker yang memiliki akun bernama Bjorka untuk tidak melakukan akses ilegal. Namun hal ini tidak digubris oleh hacker tersebut dan memberikan pesan kepada pemerintah Indonesia yang berbunyi "Stop being an idiot".

Tak berhenti di situ, kini Bjorka rupanya memiliki target peretasan baru. Bahkan targetnya kali ini tidak main-main yakni dokumen rahasia Presiden RI yang siap dibongkarnya.

Meski begitu, belum diketahui pasti data yang diancam akan dibocorkannya itu milik dokumen Presiden RI yang mana. Hal ini lantas menjadi isu yang menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Photo-INFO

Twitter


"The next leak will come from the president of Indonesia (kebocoran selanjutnya akan datang dari Presiden Indonesia)," ujar Bjorka pada saluran Telegram Bjorkanism yang diunggah ulang oleh akun Twitter @darktracer_int, dilihat Sabtu (10/9).

Berdasarkan informasi yang didapat dari akun Twitter tersebut, diketahui bahwa dokumen rahasi Presiden RI itu berukuran 189 MB. Akan tetapi bila di-compressed menjadi 40 MB yang berisikan 679.180 dokumen. Dokumen ini disebut berhasil dirampas pada September 2022.

"Berisi surat transaksi juga dokumen yang dikirim ke Presiden, termasuk kumpulan surat yang dikirim Badan Intelijen Negara (BIN) yang berlabel rahasia," bunyi keterangan tersebut.

Di samping itu, akun Twitter Dark Tracer juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memetakan hacker Bjorka yang membocorkan berbagai database kewarganegaraan Indonesia yang telah dilakukannya sejak tahun 2020 lalu. Dalam hal ini mulai dari membocorkan data 26 juta pelanggan IndiHome, namun hal ini dibantah pihak Telkomsel.

Sementara yang terbaru adalah Bjorka yang disebut menjual 105 juta data milik Warga Negara Indonesia (WNI) yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Selain itu, Bjorka juga disebut berulah dengan mengklaim memiliki 1,3 miliar data registrasi SIM card prabayar Indonesia yang isinya meliputi data NIK, nomor telepon, operator seluler, hingga tanggal registrasi.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru