Kemenkeu Kaji Migrasi Kompor Listrik, Bagaimana Nasib Pengguna LPG?
Pexels/cottonbro
Nasional

Selain akan mengkonversi motor BBM ke motor listrik, pemerintah Indonesia rupanya juga berencana meluncurkan program migrasi penggunaan kompor listrik. Akan tetapi hal ini masih dikaji oleh Kemenkeu.

WowKeren - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini diketahui masih mengkaji rencana program migrasi penggunaan kompor listrik dari kompor gas LPG. Kemenkeu juga menyatakan bahwa rencana program tersebut masih dalam pembahasan.

Mengenai hal tersebut, Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Pengeluaran Negara, Made Arya Wijaya menyatakan bahwa kajian terhadap program tersebut masih belum selesai. Ia juga mengatakan bahwa dalam salah satu pembahasan, kompor listrik baru bisa digunakan untuk pelanggan yang daya listriknya minimal 1.300 VA. Pasalnya, kompor listrik yang digunakan berdaya minimal seribu watt.

Maka dari itu, kata Made, kompor listrik untuk pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 VA harus ada penyesuaian. Terkait hal ini, masih dalam pembahasan di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero.

"Kompor itu (listrik) bisa dipakai minimal listriknya 1.300 VA, dari 450 VA ke 1.300 VA kan beda ininya, tarifnya, nah makanya kita kan enggak tahu gimana teman-teman di PLN bikin kajian teknisnya seperti apa," ujar Made di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (20/9).


Lebih lanjut, Made menuturkan bahwa penggunaan kompor induksi itu tidak akan menggunakan sumber listrik yang sama, maknanya, akan ada jaringan khusus yang menyalurkan energi untuk penggunaan kompor listrik bagi pelanggan PLN kelompok 1.300 VA ke bawah.

Kendati begitu, Made memperkirakan bila nanti masyarakat sudah beralih menggunakan kompor listrik, maka alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk impor LPG nantinya bisa lebih murah, termasuk juga dengan biaya subsidi energi untuk gas LPG akan berkurang. Akan tetapi, besarnya pengurangan anggaran masih belum bisa dihitung.

Sementara itu, pemerintah diketahui berencana untuk membagikan kompor listrik secara gratis agar masyarakat beralih dari kompor gas LPG. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pemerintah bisa mengurangi konsumsi LPG yang selama ini masih impor dan disubsidi pemerintah.

Akan tetapi, program tersebut tampaknya mendapat penolakan dari masyarakat. Salah satunya adalah warga Kota Bandung yang diketahui identitasnya sebagai Erna menolak bermigrasi ke kompor listrik. Hal ini dikarenakan rumahnya hanya memiliki daya listrik 1.300 VA, sedangkan kompor listrik yang ada saat ini memiliki daya yang besar.

Erna pun menilai bahwa penggunaan kompor listrik sebaiknya diperuntukkan masyarakat kelas menengah atas saja. Selain karena membutuhkan daya yang besar, menurutnya, masyarakat kelas atas tidak masalah dengan hal tersebut.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait