Uya Kuya mengakui dirinya sebagai raja settingan yang suka membuat prank. Ia pun membandingkan dengan Baim Wong yang dikecam karena membuat konten prank KDRT.
- Trias Rohmadoni Alandari
- Senin, 10 Oktober 2022 - 20:28 WIB
WowKeren - Uya Kuya dikenal dengan julukan sebagai raja settingan. Terkait hal tersebut, Uya membandingkan dirinya sendiri dengan Baim Wong. Diketahui baru-baru ini Baim Wong bersama sang istri, Paula Verhoeven menjadi sorotan karena membuat konten prank KDRT yang berujung dilaporkan polisi.
Walau sering membuat konten settingan, Uya Kuya menegaskan sangat mengedepankan etika. Ia sendiri tak masalah dengan julukan raja alay atau settingan yang melekat kepadanya itu.
"Tapi at least gue dibilang alay, tukang nge-prank segala macem, gue masih punya etika," kata Uya Kuya ketika ngobrol dengan Melanie Subono di kanal YouTube Uya Kuya TV yang tayang pada Sabtu (8/10).
Bukan hanya mengedepankan etika, ayah dari Cinta Kuya ini memastikan bahwa konten yang dibuatnya tidak merugikan atau menyinggung orang lain. Pasalnya niat Uya dengan membuat konten settingan semacam itu hanya untuk memberikan hiburan untuk penonton.
"Gue gak akan merugikan orang-orang lain," ucap Uya Kuya. "Kita pikir buat hiburan tapi jangan sampai ngerugiin orang lain."
Dengan lantang kemudian Uya menyebut banyak artis yang melakukan settingan. Hanya saja menurut Uya, mereka semua tidak mengakuinya. Hanya Uya yang dengan bangga mengakui bahwa dirinya adalah raja settingan.
"Orang bilang Uya Kuya tukang nge-prank, raja settingan, gue se-alay alay-nya gue, se-settingan apalah gue buat, percayalah 99 persen artis di dunia itu settingan guys," tutur Uya Kuya. "Cuma gue yang ngaku, yang lain gak ngaku."
Dalam vlog tersebut, Melanie Subono mennyebut Baim Wong dan Paula Verhoeven melecehkan instansi negara. Ia menyinggung soal tindakan Baim dan Paula yang seolah menurunkan kualitas konten mereka.
"Mereka ini ganteng, cantik, keluarga yang baik, sangat kaya, tapi ini seperti menurunkan intelektual mereka semakin ke sini," kata Melanie Subono. "Ini juga bukan pertama kali kejadian sama mereka. Mereka sudah melecehkan instansi negara bahkan sejak Citayam."
(wk/tria)
