Ketika diwawancari oleh Viu, Song Joong Ki juga terkejut dengan fakta bahwa 'Reborn Rich', yang bukan komedi romantis, mendapatkan popularitas besar di banyak negara Asia.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Kamis, 08 Desember 2022 - 12:19 WIB
WowKeren - Song Joong Ki saat ini tengah menyapa penonton lewat "Reborn Rich". Cowok ganteng itu memerankan karakter Jin Do Joon, yang dilahirkan kembali sebagai cucu bungsu keluarga konglomerat Korea Selatan.
Menariknya ketika diwawancarai oleh Viu di Singapura belum lama ini, Song Joong Ki justru mengatakan ogah dilahirkan kembali sebagai anak konglomerat. Pria kelahiran tahun 1985 itu tak ingin terlibat konflik antara keluarga konglomerat.
"Aku tidak mau (lahir kembali). Aku melihat konflik keluarga yang disebabkan oleh uang melalui drama ini. Uang memang penting bagi manusia, tetapi seharusnya tidak menjadi prioritas utama," ungkap Song Joong Ki.
Song Joong Ki juga membeberkan sudah cukup puas dengan dirinya yang sekarang. "Aku tidak ingin terlahir kembali sebagai anak seorang konglomerat. Aku menyukai diriku yang sekarang," imbuh bintang drama "Vincenzo" tersebut.
Song Joong Ki sekali lagi mengungkapkan alasannya setuju membintangi "Reborn Rich" adalah karena penulis naskah Kim Tae Hee, yang bekerja dengannya melalui drama "Sungkyunkwan Scandal", dan aktor Lee Sung Min, yang selalu dia hormati.
Song Joong Ki terkejut dengan fakta bahwa "Reborn Rich", yang bukan komedi romantis, mendapatkan popularitas besar di banyak negara Asia. "Apakah ini benar-benar populer? Dalam hal apa itu populer?" tanya Song Joong Ki.
Menurut platform OTT Asia Viu, selama periode 10 hari ketika episode 1-6 dirilis, "Reborn Rich" terpilih sebagai program yang paling banyak ditonton di 6 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Hong Kong, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Viu juga secara khusus mengumumkan bahwa "Reborn Rich", yang menduduki peringkat pertama, memiliki angka penonton 3,3 kali lebih tinggi daripada karya lain yang menempati peringkat kedua. Meskipun baru tayang 6 episode, rating drama ini di Korea Selatan bahkan sudah hampir menyentuh 20 persen.
(wk/amal)
