Sumber dalam membocorkan bahwa kebanyakan kontrak artis SM akan berakhir antara tahun 2023 ini atau tahun 2024 depan. Beberapa agensi besar dilaporkan mulai mengirimkan tawaran.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Kamis, 02 Maret 2023 - 10:32 WIB
WowKeren - Seteru tim manajemen SM Entertainment yang tidak terima saham terbesar mereka dimiliki HYBE hingga kini belum selesai. Dalam situasi kacau yang tidak bisa diprediksi akan bagaimana ini, masalah kontrak SM dengan artis-artis juga menuai perhatian.
Sumber dalam membocorkan bahwa kebanyakan kontrak artis SM akan berakhir antara tahun 2023 ini atau tahun 2024 depan. Beberapa agensi besar dilaporkan mulai mengirimkan tawaran kepada artis yang kontraknya akan segera berakhir.
Namun seteru ini agaknya tidak mungkin segera berakhir. Pasalnya pemegang saham umum, termasuk investor institusional, dikatakan lebih menginginkan "perselisihan yang berkepanjangan" untuk memaksimalkan keuntungan.
Seorang fund manager mengungkapkan, "Investor juga setuju bahwa perselisihan harus diselesaikan sesegera mungkin untuk meningkatkan nilai perusahaan. Namun dilema bagi pasar modal adalah lebih masuk akal melanjutkan kekacauan dan kebingungan untuk mendongkrak harga saham dalam jangka pendek."
Di sisi lain menurut orang dalam dari industri perbankan investasi pada Rabu (1/3), manajemen SM yang mendefinisikan pengambilalihan HYBE sebagai "akuisisi bermusuhan" telah menghabiskan puluhan miliar won untuk mempertahankan hak manajemen mereka.
SM sudah mengeluarkan 2,5 miliar won untuk menyewa perusahaan konsultan strategi Boston Consulting Group (BCG). Demi mengamankan hak suara dari teman pemegang saham, agensi EXO cs ini juga menyewa 6 agen hak suara.
Mengingat agensi semacam ini biasanya mempekerjakan satu atau dua perusahaan, hal ini bisa dianggap merupakan investasi yang sangat besar. Perusahaan-perusahaan ini akan dibayar setidaknya 1-2 miliar won.
Karyawan juga dikerahkan untuk mengumpulkan hak suara. Bahkan eksekutif kunci termasuk CEO Lee Sung Soo akan mengadakan presentasi bisnis di Hong Kong dan Singapura untuk bertemu dan membujuk investor asing.
Sementara itu, SM juga mengumumkan rencana untuk membeli kembali dan menghentikan saham treasury senilai 63,5 miliar won. Pakar menafsirkan langkah ini sebagai cara untuk membuat penawaran tender HYBE "sulit" dengan mendorong kenaikan harga saham.
(wk/amal)
