Choi Woo Shik berbagi pengalaman dan perasaannya menghadiri peragaan busana, khususnya di Paris, membandingkannya dengan waktu yang dihabiskannya di festival film.
- Aissah Vara
- Rabu, 04 Oktober 2023 - 15:10 WIB
WowKeren - Baru-baru ini aktor Choi Woo Shik menyapa penggemar dengan melakukan pemotretan bersama majalah DAZED Korea. Dalam kesempatan tersebut, Choi Woo Shik juga melakukan percakapan yang menyegarkan tentang pengalaman, kehidupan dan proyek masa depannya.
Choi Woo Shik mengawali dengan berbagi pengalaman dan perasaannya menghadiri peragaan busana, khususnya di Paris, membandingkannya dengan waktu yang dihabiskannya di festival film. "Di festival film, aku merasa seperti bersembunyi di balik film, sedangkan di peragaan busana, aku merasa mewakili diriku sendiri dan itu cukup menegangkan. Aku benar-benar menjadi pusat perhatian," ujar Choi Woo Shik.
Sedangkan usai menyelesaikan proyek terbarunya "Murderer DIEary", Choi Woo Shik saat ini menikmati istirahat yang layak sebelum memulai perjalanan artistik berikutnya. Kemudian mengomentari pemotretan bersama DAZED yang merupakan pemotretan pertamanya setelah sekian lama, bintang serial "Our Beloved Summer" itu berkata, "Sudah lama sejak pemotretan terakhirku, namun hari ini aku menyadari betapa waktu telah mengukir wajahku. Aku benar-benar menikmati pengalaman ini."
Sementara itu Choi Woo Shik melakukan debut aktingnya di drama periode "The Duo" pada tahun 2011. Nama aktor 33 tahun ini makin dikenal berkat film thriller zombie blockbuster "Train to Busan" di mana dirinya memainkan peran pemain bisbol sekolah menengah, Yong Guk yang tayang perdana di Festival Film Cannes 2016 serta meraih kesuksesan kritis dan komersial, menghasilkan pendapatan kotor lebih dari USD 93,1 juta di seluruh dunia.
Untuk projek yang akan datang, Choi Woo Shik akan menyapa penggemar sekali lagi lewat layar lebar dengan film fantasi "Wonderland" yang juga dibintangi oleh Park Bo Gum dan IU. "Wonderland" adalah dunia virtual tituler, tempat orang-orang bertemu kembali dengan seseorang yang mungkin tidak akan mereka temui lagi, dengan melakukan simulasi melalui kecerdasan buatan.
(wk/aiss)
