Nikita Mirzani membombardir media sosialnya dengan beberapa pesan bijak di tengah dugaan sang putri, Lolly ketakutan diusir oleh keluarga kekasihnya, Vadel Badjideh karena kisruh endorse Rp90 juta.
- Sisilia Rizky Azalea
- Selasa, 26 Maret 2024 - 10:09 WIB
WowKeren - Lolly putri Nikita Mirzani belakangan tengah diterpa kasus endorse Rp90 juta. Lolly dituding membawa lari uang tersebut tanpa mau menjalankan kewajibannya. Buntut kasus ini, keluarga kekasih Lolly, Vadel Badjideh ikut terseret.
Kini, Lolly muncul guna menyampaikan klarifikasinya. Ia juga menegaskan bahwa keluarga Vadel sama sekali tak terlibat dalam kasus ini. Ia juga meminta agar netizen berhenti menyerang keluarga Vadel. Alhasil, muncullah dugaan bahwa Lolly takut diusir oleh keluarga Vadel usai Nikmir menolak kepulangannya ke rumah.
βTakut diusir keluarga vadel soalnya gapunya siapa2 lgi hahahaha, makanya dimanfaatin gimanapun ya rela2 aja tuh si loli, [sic!]β seru netter. βElahhπ tar kapan2 juga pasti keluarga si lelaki juga merasa susah kaya dia nginap d rumah temannya si eda. π€£π€£π€£π€£π€£π€£ Hujung2nya diusir. trs gatau kemana lagiπ. dasar anak gatau malu! [sic!]β ujar netter lain. βLebih nurut keluarga orang dibanding kekuarganay sendiri lebih nurut pacarnya bilanh apa dibanding sama ibu sendiri l, loli2 aneh bnr2 lol, [sic!]β imbuh yang lain lagi.
Bersamaan dengan itu, aktivitas Nikmir dia media sosial tak kalah menyita perhatian. Lewat InstaStory pribadinya, Nikmir mengungkit soal tobat dan penilaian orang lain.
βJangan bosan bertaubat walaupun dosamu terus kau ulangi, bukankah pakaianmu dicuci setiap kotor?β bunyi wejangan yang dibagikan oleh Nikmir lewat Instagram Story-nya.
Belum diketahui pasti maksud dari postingan Nikmir. Namun, perempuan yang kabarnya tengah dekat dengan ajudan Prabowo Subianto itu juga menyinggung soal pembelajaran terhadap menilai seseorang.
βPembelajaran hari ini, ternyata nilai dari seseorang terletak pada ucapan yang ia lontarkan dan sikapnya dalam menyikapi suatu hal. Ada yang asli, ada pula yang memanipulasi. Tapi ingat, kau tak bisa samakan dirinya di hari ini, kemarin dan esok, sebab kembali ke kondisi yang terjadi, hakikatnya manusia itu belajar. Wajar saja jika setiap hari ia berubah, berubah menjadi lebih baik setelah melakukan kesalahan,β bunyi pesan yang dibagikan oleh Nikmir.
βBanyak sekali manusia yang belajar, tapi hanya sedikit manusia yang ingin memperbaiki kesalahan. Saya percaya, bahwa semua manusia itu bisa berubah. Tapi perlu digaris bawahi, bahwa tak semua manusia mau berubah. Makanya, banyak sekali orang-orang telah menua, tapi tindakan dan pola pikirannya tidak mencerminkan kan penuan juga. Think again, cukup kamu saja yang menilai serta menguji nya tak perlu orang lain,β lanjut wejangan tersebut.
(wk/Sisi)