Sikap Shanty istri Denny Cagur setelah sang suami terpilih sebagai anggota DPR di masa mendatang ramai mendapat sorotan. Pengakuan Shanty soal nasibnya setelah ini cukup membuat syok.
- Sisilia Rizky Azalea
- Senin, 10 Juni 2024 - 10:32 WIB
WowKeren - Popularitas di dunia hiburan seringkali diidentikkan dengan kemewahan dan gaya hidup glamor. Namun, pasangan selebriti Denny Cagur dan Shanty berhasil membuktikan bahwa kesederhanaan tetap bisa menjadi pilihan utama, terlepas dari pencapaian dan ketenaran yang mereka raih. Di tambah lagi, Denny diketahui merupakan salah satu komedian yang berhasil melangkah ke Senayan untuk menjadi anggota dewan.
Shanty yang kini menjadi istri calon anggota DPR nyatanya tetap memilih sederhana meski sang suami bakal duduk sebagai pejabat negara. Meski sang suami bakal duduk di kursi DPR Shanty mengaku dirinya tetap akan menjadi pribadi yang apa adanya.
"Ya kalau aku sih mau jadi istri Denny Cagur, maupun jadi istri Denny Cagur yang sudah ada di Senayan tetap jadi diri aku. Kalian bisa lihat di Instagram aku, di social media aku, yang sering aku pamerin mah bakso, bukan tas branded, barang-barang branded. Aku paling berwisata ke tukang bakso," ucap Shanty saat menjadi bintang tamu Obrolan Tiap Waktu (OTW) Trans 7, Minggu (9/6).
Shanty memang dikenal sebagai selebgram kuliner. Bahkan, kini ia memiliki program kuliner di Trans TV, yakni "Bikin Laper". "Aku ada program makan bisa sampai 5 tempat berbeda dalam satu hari. Satu tempat 3 sampai 5 menu," ujarnya.
Meskipun sering berpindah-pindah tempat makan dan menyantap banyak menu, Shanty tetap menjaga bentuk tubuhnya dengan pola makan yang teratur, terutama saat libur syuting. "Dengan olahraga, terus aku juga atur pola makan, aku kerjaan makan-makan, di luar aku nggak kerja aku ngatur pola makan aku. Harus cabe, sambal wajib. Mending nggak ada nasi dari pada sambal," tutur Shanty.
Dengan gaya hidup sederhana namun tetap menjaga kesehatan dan kecantikan, Shanty dan Denny Cagur mengajarkan bahwa sukses dan terkenal tak harus berarti meninggalkan jati diri. Keduanya tetap membumi dan menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda yang sering kali terjebak dalam pragmatisme ketenaran.
(wk/Sisi)