Film Konser SEVENTEEN Terancam Diboikot Gegara Tayang di Israel
X/pledis_17
Selebriti

Film konser SEVENTEEN, yang sangat dinantikan oleh para penggemarnya, memicu kontroversi besar terkait pemutaran di Israel. Fans mengklaim bahwa langkah ini tidak etis di tengah serangan yang sedang berlangsung di Palestina.

WowKeren - SEVENTEEN (II) merencanakan pemutaran film konser mereka, “SEVENTEEN TOUR FOLLOW AGAIN TO CINEMA”, di bioskop-bioskop di seluruh dunia mulai 21 Agustus. Namun, rencana ini terancam menghadapi boikot karena menanyangkan film tersebut di Israel.

Alhasil, keputusan SEVENTEEN ini menuai protes dari para penggemar. Mengingat bahwa banyak orang yang prihatin dengan situasi politik dan kemanusiaan di wilayah tersebut.

Para penggemar yang dikenal dengan sebutan CARATs menganggap pemutaran film ini di Israel sebagai tindakan yang tidak etis mengingat konflik yang sedang berlangsung di Palestina. Menurut laporan dari Al Jazeera, sejak Oktober, jumlah korban tewas di Gaza telah melebihi 39.000, sementara lebih dari 90.147 orang terluka akibat serangan Israel. Kondisi ini memperburuk keadaan penduduk Palestina yang sudah berjuang untuk bertahan hidup dalam kondisi penuh penderitaan.

"Bagi banyak penggemar, ini adalah cara mereka untuk merasakan konser SEVENTEEN," tulis seorang netizen di X (dulunya Twitter).

Namun, banyak juga yang menyuarakan protes. Salah satu netizen berkata, "Kami berharap HYBE membatalkan screening film SEVENTEEN di Israel."


Film Konser SEVENTEEN Terancam Diboikot Gegara Tayang di Israel

Source: Pledis Entertainment

Karena hal tersebut, tagar seperti #HYBEDivestFromZionism dan #CANCELTRAFALGAR mulai trending di media sosial. CARATs berusaha meningkatkan kesadaran dan mengirimkan email massal kepada HYBE dan Trafalgar, perusahaan yang mengelola venue/bioskop, dengan harapan dapat mengubah keputusan tersebut.

Israel sendiri tengah dikecam dunia internasional terkait kebijakan dan tindakannya di wilayah Palestina. Banyak kelompok hak asasi manusia, termasuk dari Palestina, Israel, dan internasional, menuding Israel melakukan kejahatan apartheid. Tuduhan tersebut sering ditolak oleh Israel dan beberapa sekutunya di Barat, dengan menyebutnya sebagai ancaman antisemitik.

"Keputusan HYBE untuk memutar film konser SEVENTEEN di Israel berkontribusi pada praktik artwashing, yang seharusnya kita tolak sebagai penggemar dan manusia," ujar salah satu twit dari @CARAT4PALESTINE. Praktik artwashing merujuk pada penggunaan seni atau budaya populer untuk mengalihkan perhatian dari tindak kejahatan atau pelanggaran hak asasi manusia.

Tidak hanya kali ini saja, HYBE menuai kritikan terkait keputusan bisnis mereka yang dinilai memiliki kaitan dengan Zionisme. Sebelumnya, para penggemar BTS juga menyerukan boikot dan pembatalan film Suga yang ditayangkan di Israel.

Keputusan akhir ada di tangan HYBE dan Trafalgar, namun perdebatan ini telah menciptakan dialog penting mengenai tanggung jawab sosial dan etis dari keputusan bisnis di industri hiburan. Pada akhirnya, para penggemar berharap suara mereka didengar, dan setiap keputusan diambil dengan mempertimbangkan implikasi kemanusiaannya.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Berita Terkait