WowKeren - Kabar mengejutkan datang dari Joy Red Velvet. Pada 21 September, media Korea Star News mengabarkan bahwa idol kelahiran tahun 1996 itu bersiap untuk meninggalkan SM Entertainment dan mencari agensi baru setelah kontraknya dengan agensi besar tersebut berakhir.

Joy dikabarkan sudah bertemu dengan agensi yang mengkhususkan diri dalam manajemen aktor. Kabar ini cukup mengejutkan mengingat Seulgi dan Irene sebelumnya resmi mengumumkan perpanjangan kontrak dengan SM.

Kabar Joy meninggalkan SM ini langsung dikaitkan dengan momen ketika sang idol pernah mengkritik pedas SM. Sang idol saat itu mengungkap, "Mereka tidak mendengarkan pendapat kami dan menyuruh kami menunggu, hanya untuk melihat video musik tanpa perubahan apa pun."

Bahkan sebelum comeback Red Velvet, Joy mengisyaratkan hubungan yang tegang dengan SM. Dia mempertanyakan kurangnya promosi SM untuk album baru Red Velvet. "Aku bertanya-tanya apakah itu memang seharusnya tetap menjadi rahasia, apakah mereka lupa mengumumkannya, atau apakah mereka berencana untuk mengumumkannya minggu depan," kritik Joy.

Di sisi lain, Red Velvet yang baru saja merayakan 10 tahun debut di industri K-Pop. Girl grup yang digawangi Yeri cs itu merilis album baru berjudul "Cosmic" yang berhasil mencapai posisi pertama di 41 wilayah di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Hong Kong.

Dengan kabar Joy akan hengkang dari SM, penggemar tentunya was-was dengan masa depan Red Velvet. Mereka khawatir bahwa Red Velvet sebagai grup bisa terancam bubar. Pasalnya, SM Entertainment memiliki riwayat penanganan yang kurang baik terhadap artis mereka.

Sebelumnya, Taeyeon SNSD pernah mengungkapkan ketidakpuasannya pada Oktober 2019 ketika lagu solonya "Spark" dirilis lebih lambat dari jadwal. Konflik serupa juga dialami oleh grup lain seperti SHINee dan TVXQ, di mana perilisan yang terlambat dan kesalahan dalam video musik mengharuskan adanya pengeditan dan perilisan ulang.

SM juga tengah terlibat dalam sengketa hukum dengan tiga anggota EXO, yaitu Chen, Baekhyun, dan Xiumin (CBX). Meskipun sudah menandatangani kontrak baru, ketegangan meningkat karena masalah pembayaran dan kesepakatan distribusi yang tidak terpenuhi. Tindakan hukum saling balas-membalas hanya memperpanjang konflik dan membuat penggemar EXO makin cemas tentang masa depan grup yang mereka cintai.