
Sejak 5 Februari, keluarga Barbie telah menerima banyak petisi dari warga sekitar. Beberapa tetangga bahkan mengkritik adik Barbie, Dee Hsu secara terbuka dengan menyebutnya egois.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Sabtu, 08 Februari 2025 - 18:37 WIB
WowKeren - Abu Barbie Hsu kini sudah dibawa pulang ke Taiwan usai meninggal di Jepang pada 2 Februari lalu. Namun masalah muncul karena keputusan keluarga yang membawa pulang abu sang aktris ke apartemen mewahnya di Distrik Xinyi, Taipei memicu protes dari para tetangga.
Sejak 5 Februari, keluarga Barbie telah menerima banyak petisi dari warga sekitar. Beberapa tetangga bahkan mengkritik adik Barbie, Dee Hsu secara terbuka dengan menyebutnya egois, "Apakah tokoh masyarakat selalu egois seperti ini?"
Tetangga lain menulis, "Kalau Dee Hsu sangat mencintai saudara perempuannya, mengapa dia tidak membawa abu jenazahnya ke rumahnya sendiri alih-alih meletakkannya di kompleks perumahan? Mereka tampaknya tidak peduli apakah ini rumah atau kuburan. Jika itu vila pribadi mereka, mereka bisa meletakkan sepuluh guci di sana, dan tidak ada yang akan peduli. Tapi tolong, jangan biarkan keegoisan kalian memengaruhi kualitas hidup penghuni lain."
Di media sosial, netizen Tiongkok mengungkapkan kesedihan bahwa bahkan setelah kematiannya, Barbie masih terjerat dalam kontroversi. Namun, banyak yang setuju bahwa mengatur pemakaman yang layak untuk abunya adalah keputusan yang tepat.
Pertama, kepercayaan tradisional Taiwan menganggap menyimpan abu orang yang meninggal di rumah sebagai nasib buruk dan merusak feng shui serta kesejahteraan orang yang masih hidup. Kedua, memiliki tempat pemakaman khusus akan memungkinkan penggemar untuk mengunjungi dan memberikan penghormatan terakhir kepada Barbie Hsu setiap tahun.
Jenazah Barbie Hsu dikremasi di Jepang pada 3 Februari. Pada 5 Februari, suaminya, Koo Jun-yup, dan keluarganya membawa abunya kembali ke Taiwan melalui jet pribadi. Sebelumnya, Dee Hsu telah menyatakan keinginannya untuk menyimpan abu saudara perempuannya di rumah agar Barbie tidak merasa kesepian, dan agar ia bisa berbicara dengannya kapan pun ia punya waktu.
Namun, Dee Hsu akhirnya buka suara usai mendapatkan protes keras dari warga. Ia menyatakan bahwa abu mendiang saudara perempuannya akan segera dikuburkan sesuai dengan peraturan pemakaman resmi Taiwan. Saat ini, keluarga sedang mengajukan permohonan tempat peristirahatan yang ramah lingkungan untuk Barbie melalui otoritas setempat.
Dee Hsu menyatakan bahwa Barbie sudah menyampaikan keinginan ini semasa hidupnya, dan keluarga juga memiliki keinginan yang sama. "Abu saudara perempuanku hanya disimpan sementara di rumahnya. Sebentar lagi, keluarga kami akan mengembalikannya ke alam," kata Dee Hsu.
Masih belum jelas metode pemakaman ramah lingkungan mana yang akan dipilih keluarga tersebut: apakah menaburkan abu di tanah, meletakkan guci di pohon, atau mengubur guci di bawah pohon. Nantikan terus berita terbarunya di sini ya.
(wk/amal)