Vicky Prasetyo Kalahkan Raffi Ahmad soal Utang usai Bagi THR Lebaran 1 Miliar
Instagram/vickyprasetyo777
Selebriti

Vicky Prasetyo jadi sorotan usai membagikan THR senilai Rp1 miliar di Hari Raya Lebaran. Yang mengejutkan, Vicky ternyata berhasil kalahkan Raffi Ahmad terkait masalah utang.

WowKeren - Vicky Prasetyo baru-baru ini jadi sorotan berkaitan dengan THR Lebaran. Tak disangka-sangka, eks suami Angel Lelga itu ternyata membagikan THR gak kaleng-kaleng.

Rupanya, Vicky sampai merogoh kocek Rp1 miliar demi memberikan THR. Selain keluarga, uang THR itu juga dibagikan pada tetangga sekitar.

"Rp 1 miliar per tahun untuk bagi-bagi (tunjangan hari raya) THR semua dengan rakyat yang begitu banyak dengan segala divisi," seru Vicky di Bekasi. Vicky lantas beberkan jika uang tersebut dari hasil kerja kerasnya sebagai pengusaha. Selain itu, Vicky juga masih tetap menerima tawaran syuting demi menambah penghasilan.

"Iya kalau nggak ada bisnis ini, berbahaya juga sih. Produknya harus jalan, kan ada kopi (bisnis), sambil radiator mineral dan lain-lain," serunya. "Syuting rajin, yang tadinya mau tidur ada callingan, langsung jalan. Demi THR anak-anak di Lebaran. Ya karena biarlah itu kebahagiaan mereka."

Setelah kabar soal THR itu, utang Vicky pun jadi sorotan media. Tak disangka-sangka, artis yang pernah nyalon untuk Pilbup Pemalang itu ternyata sukses kalahkan Raffi Ahmad dalam hal utang. Bukan dari segi jumlah, Vicky justru tercatat tak memiliki utang sama sekali. Hal ini berbanding terbalik dengan Raffi yang walaupun memiliki kekayaan dan aset fantastis bernilai ratusan triliun tetap miliki utang senilai Rp136 miliar.

Sedangkan dari segi jumlah kekayaan, Vicky memang masih di bawah Raffi. Ia tercatat memiliki kekayaan sekitar Rp6 miliar. Selain itu, Vicky juga memiliki aset properti berupa tanah dan bangunan di Bekasi, Jawa Barat, dengan nilai mencapai Rp800 juta. Ia juga memiliki mobil jenis Alphard seharga Rp1 miliar hingga harta bergerak mencapai Rp47,5 juta.

Sementara itu, Vicky sebelumnya pernah tersandung kasus hukum terkait uang. Ia pernah dilaporkan kontraktor bernama Omrive Manurung ke Polres Karawang, Jawa Barat lantaran mengalami kerugian sebesar Rp1,8 miliar.


"Kami telah melaporkan saudara Vicky Prasetyo ke Polres Karawang kemarin atas dugaan penipuan pembangunan proyek pembangunan arena olahraga dan konser yang bernama Gladiator di kawasan 3 Bisnis Center, Jawa Barat," ungkap Alex Safri Winando selaku kuasa hukum Omrive, Maret 2024. "Yang dibangun adalah dua unit lapangan sepakbola mini dan satu jalan beton yang kontraknya antara Vicky dan klien kami pada September 2023 lalu."

"Padahal progres pembangunan sudah hampir 50 persen dari tiga pekerjaan itu, dan total invoice-nya total tagihan adalah Rp1,84 miliar dari nilai kontrak 2 unit mini soccer Rp2,2 miliar dan satu jalan beton senilai Rp1.6 miliar, dan sampai detik ini sepeser pun belum dibayarkan," lanjut Alex. "Padahal klien kami sudah berulang kali mengirimkan invoice-nya tetapi tidak ditanggapi. Melihat ini, artinya Vicky Prasetyo tidak ada niatan baik untuk membayar tagihan yang diajukan klien kami, makanya kami melaporkan."

Kala itu, Vicky kebingungan karena dipolisikan. Ia mengaku menjanjikan membayar jika pembangunan sudah selesai.

"Saya sebagai PT Gladiator Media Perkasa yang memiliki lahan tersebut dan ada orang yang menawarkan diri membangun beberapa proyek salah satunya lapangan mini soccer internasional itu," kata Vicky saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Senin (4/3). "Terus kita punya kesepakatan kalau sudah selesai, baru ada pembayaran, terus tiba-tiba angka 1,8 (miliar rupiah) itu dari mana, hasilnya apa, saya enggak tahu."

"Terus, tidak ada dalam klausul atau perjanjian apapun yang saya harus membayar setiap progres perkembangan, misalnya termin, makanya tiba-tiba penipuan kontraktor. Dalam klausul ini saya tidak diharuskan membayar secara termin, pekerjaan selesai, baru (dibayar)," lanjut Vicky. "Saya kaget kok lapangan belum selesai tiba-tiba ditagih dan dianggap penipuan, dalam halnya saya kayak bawa lari uang. Dalam SPK ini tidak ada pembayaran secara termin."

Vicky kemudian meminta pertanggungjawaban dari pihak kontraktor. Apalagi, lapangan yang dibangun dinilai masih tidak sesuai dengan kesepakatan.

"Mohon maaf dengan lapangan tergenang seperti ini apakah bisa digunakan? Saya tidak mentoleransi itu, kita minta pertanggungjawaban untuk membongkar semuanya," terang Vicky. "Kita tidak mau ada masalah seperti banjir dan kontraktornya tidak mau tanggung jawab lagi, itu alasan kita pilih mereka karena ada pengalaman membangun."

(wk/riaw)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Berita Terkait