
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berikan klarifikasi soal video dirinya debat kusir dengan gadis muda Aura Cinta. Dedi menilai wajar perdebatan itu mengingat Aura bukan sosok kanak-kanak lagi.
- Ria Susilo Wardhani
- Selasa, 29 April 2025 - 17:16 WIB
WowKeren - Dedi Mulyadi jadi sorotan karena dinilai menyudutkan Aura Cinta, gadis yang membuat video protes terkait larangan wisuda hingga penggusuran. Namun, Gubernur Jawa Barat ini menganggap wajar perdebatannya dengan Aura.
Menurutnya, gadis itu sudah beranjak dewasa. Selain itu, Aura juga bisa mencari uang sendiri sebagai bintang iklan.
"Dialog saya dengan Aura itu adalah dialog yang ingin menggambarkan tentang masa depan anak-anak kita. Pertama, Aura bukanlah anak remaja, tapi menurut saya sudah dalam kategori dewasa, karena usianya sudah hampir 20 tahun," kata Dedi. "Dia sudah menjadi bintang iklan, sudah bisa mencari uang oleh dirinya sendiri. Jadi bukanlah kategori remaja apalagi anak-anak."
Sementara itu, Aura juga jadi sorotan karena penampilannya di video iklan promosi pinjol. Dalam video, Aura tampak lancar mengucap dialog.
@adityyarmdhn Membalas @🖤Kikok.lLonely™🖤 Ayo daftar sekarang🗿 #aura #aurapinjol #kdm #pinjol #gubernurjawabarat #wisuda #fyp ♬ suara asli - adityyarmdhn
Netter tak memungkiri jika Aura berbakat menjadi sales. Ada pula yang masih meledek Aura soal gaya hidupnya.
"Publik speakingnya bagus lho," ujar netter. "Kok gak dipakai buat beli rumah," sindir netter. "Berbakat loh dia ini bidang iklan dll , mmng harus ada pembimbing 🥰," kata netter. "Gayanya aja udah kek orkay," seru netter. "Berbakat loh dia ini bidang iklan dll , mmng harus ada pembimbing 🥰," harap yang lainnya.
"Sebelumnya, Aura minta biaya wisuda ditekan alih-alih ditiadakan. Namun, Dedi tak setuju dengan pendapat Aura. Hal ini karena orangtua Aura butuh uang buat biaya kontrakan ketimbang wisuda.
"Saya ngerasa kan udah lulus ya. Kalau misalkan enggak ada perpisahan kita tuh enggak bisa kumpul bareng atau rasain gimana-gimana kumpulnya interaktif sama teman-teman itu pa ditiadakan," terang Aura. "Saya balik, tinggal di tanah orang lain harus bayar enggak sama yang punya tanah? Kalau saya balik nuntut, pemdanya nya suruh minta tagihan dihitung beberapa tahun ke belakang bayar tiap tahun," ujar Dedi. "Bapak kan bisa lihat dulu latar belakang saya, saya miskin atau gak. mampu bayar atau enggak," jawab Aura. "Kamu miskin enggak?" tanya Dedi. "Iya, saya mengakui," jawab Aura. "Kenapa miskin pengen hidup bergaya, sekolah harus ada perpisahan? kan kamu merasa miskin. Kenapa orang miskin gak merasa prihatin?" ujar Dedi.
(wk/riaw)