"Mana Mungkin" adalah lagu yang dibawakan oleh Desy Ratnasari. Melalui liriknya yang menyayat hati, lagu ini menggambarkan kekecewaan mendalam seseorang yang dikhianati oleh kekasihnya. Lirik yang puitis melukiskan rasa sakit, benci, dan kesedihan yang dialami oleh sang tokoh akibat cinta yang telah dinodai dan janji yang diingkari. Nada lirih dan melodi yang mendayu-dayu semakin menambah kesedihan yang terpancar dari lagu ini, menjadikannya sebuah ungkapan yang menyentuh dari hati yang terluka.
Mana Mungkin Lyrics
Desy Ratnasari
manalah mungkin ranting yang patahmenyatu lagi
manalah mungkin hati yang luka percaya lagi
cukup sudah cukup kekasih kau permainkan diri ini
kini jangan kau datang lagi aku sudah tak sudi
manalah mungkin hujankan turun di musim kemarau
manalah mungkin hati yang benci menjadi rindu
tak seujung rambut kekasih tersisa rasa cinta di hati
tertutup sudah pintu hati ini untuk dirimu kasih
sakit sakit hatiku cinta yang suci engkau nodai
benci benci hatiku janji sendiri engkau ingkari
habis manis sepah dibuang itulah sifat dirimu sayang
tak ku sangka cinta yang indah berakhir begini
manalah mungkin hujankan turun di musim kemarau
manalah mungkin hati yang benci menjadi rindu
tak seujung rambut kekasih tersisa rasa cinta di hati
tertutup sudah pintu hati ini untuk dirimu kasih
sakit sakit hatiku cinta yang suci engkau nodai
benci benci hatiku janji sendiri engkau ingkari
habis manis sepah dibuang itulah sifat dirimu sayang
tak ku sangka cinta yang indah berakhir begini
manalah mungkin hati yang luka percaya lagi
cukup sudah cukup kekasih kau permainkan diri ini
kini jangan kau datang lagi aku sudah tak sudi
manalah mungkin hujankan turun di musim kemarau
manalah mungkin hati yang benci menjadi rindu
tak seujung rambut kekasih tersisa rasa cinta di hati
tertutup sudah pintu hati ini untuk dirimu kasih
sakit sakit hatiku cinta yang suci engkau nodai
benci benci hatiku janji sendiri engkau ingkari
habis manis sepah dibuang itulah sifat dirimu sayang
tak ku sangka cinta yang indah berakhir begini
manalah mungkin hujankan turun di musim kemarau
manalah mungkin hati yang benci menjadi rindu
tak seujung rambut kekasih tersisa rasa cinta di hati
tertutup sudah pintu hati ini untuk dirimu kasih
sakit sakit hatiku cinta yang suci engkau nodai
benci benci hatiku janji sendiri engkau ingkari
habis manis sepah dibuang itulah sifat dirimu sayang
tak ku sangka cinta yang indah berakhir begini