"Wanita Idaman Lain (WIL)" adalah lagu yang dibawakan oleh Ira Swara. Lagu yang menyimpan kepedihan mendalam ini bercerita tentang seorang wanita yang terluka hatinya karena pasangannya memiliki wanita idaman lain. Meski di depan orang ia berusaha tegar dan ceria, sesungguhnya hatinya hancur berkeping-keping. Sebagai pihak yang terus disalahkan dan dianggap lemah, ia hanya bisa memendam perasaannya, menahan batin yang retak akibat perasaan yang dikhianati. Berangkat dari kepahitan tersebut, lagu ini mengajak kita menyelami sisi lain yang tak terlihat dari seorang wanita yang menjadi korban perselingkuhan.
Wanita Idaman Lain (WIL) Lyrics
Ira Swara
di depan orang bisa tersenyum
seakan-akan tak menderita
di depan orang tampak ceria
di balik kemelut
wanita yang selalu disalahkan
dan wanita selalu di pihak yang lemah
lelaki tak merasakan hatiku yang retak
batinku terluka korban perasaan, korban perasaan
sesungguhnya ku sudah tak kuat
ada wanita idaman lainmu
sehingga tak ada cinta lagi
semuanya penuh keterpaksaan
demi nama baikmu dan demi keluarga
ku harus mempertahankan
sesungguhnya ku sudah tak kuat
ada wanita idaman lainmu
sehingga tak ada cinta lagi
semuanya penuh keterpaksaan
demi nama baikmu dan demi keluarga
ku harus mempertahankan
di depan orang bisa tersenyum
seakan-akan tak menderita
di depan orang tampak ceria
di balik kemelut
wanita yang selalu disalahkan
dan wanita selalu di pihak yang lemah
lelaki tak merasakan hatiku yang retak
batinku terluka korban perasaan, korban perasaan
seakan-akan tak menderita
di depan orang tampak ceria
di balik kemelut
wanita yang selalu disalahkan
dan wanita selalu di pihak yang lemah
lelaki tak merasakan hatiku yang retak
batinku terluka korban perasaan, korban perasaan
sesungguhnya ku sudah tak kuat
ada wanita idaman lainmu
sehingga tak ada cinta lagi
semuanya penuh keterpaksaan
demi nama baikmu dan demi keluarga
ku harus mempertahankan
sesungguhnya ku sudah tak kuat
ada wanita idaman lainmu
sehingga tak ada cinta lagi
semuanya penuh keterpaksaan
demi nama baikmu dan demi keluarga
ku harus mempertahankan
di depan orang bisa tersenyum
seakan-akan tak menderita
di depan orang tampak ceria
di balik kemelut
wanita yang selalu disalahkan
dan wanita selalu di pihak yang lemah
lelaki tak merasakan hatiku yang retak
batinku terluka korban perasaan, korban perasaan