Dalam alunan melodi yang sendu, "Dinding Pemisah" karya Merry Andani mengisahkan tentang sebuah perpisahan yang menyakitkan. Ketika dua insan yang pernah berjumpa harus berpisah karena perbedaan yang tak terjembatani, lagu ini menjadi pencurahan hati yang mendalam. Air mata berderai membasahi pangkuan, menjadi saksi bisu dari perpisahan yang menyisakan luka yang tak kunjung sembuh.
Dinding Pemisah Lyrics
Merry Andani
Airmataku kasih, menetes di pangkuanmu
Saat terakhir kita bertemu
Di senja yang kelabu
Kata isi hatiku padamu disaat itu
Sebagai bukti tanda kasih sayangku
Kita telah berjumpa
Namun akhirnya kan berpisah
Semua kusadari kau takkan kumiliki
Antara kita berdua terhalang dinding pemisah
Yang tak mungkin dilalui
Walaupun sampai di akhir nanti
Di malam dingin ini ku duduk seorang diri
Terdengar sayup alunan lembut
Nada sebuah melodi
Teringat aku akan suatu memori indah
Yang akan selalu kuingat sampai mati
Kalau kutahu begini, tak ingin bercinta lagi
Yang membuatku hidup di dalam illusi
Biarlah semua berlalu dalam bayangan kelabu
Hanyalah satu yang pasti
Cintaku akan tetap abadi
Saat terakhir kita bertemu
Di senja yang kelabu
Kata isi hatiku padamu disaat itu
Sebagai bukti tanda kasih sayangku
Kita telah berjumpa
Namun akhirnya kan berpisah
Semua kusadari kau takkan kumiliki
Antara kita berdua terhalang dinding pemisah
Yang tak mungkin dilalui
Walaupun sampai di akhir nanti
Di malam dingin ini ku duduk seorang diri
Terdengar sayup alunan lembut
Nada sebuah melodi
Teringat aku akan suatu memori indah
Yang akan selalu kuingat sampai mati
Kalau kutahu begini, tak ingin bercinta lagi
Yang membuatku hidup di dalam illusi
Biarlah semua berlalu dalam bayangan kelabu
Hanyalah satu yang pasti
Cintaku akan tetap abadi